Wabah Corona di Kalsel

Update Kondisi Terkini 15 PDP Corona di Kalsel, 8 di RSUD Ulin Banjarmasin

Sementara, untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kalimantan Selatan ada sebanyak 15 orang.

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Rahmadhani
HUMAS PEMPROV KALSEL UNTUK BPOST GROUP
Juru bicara GTPPP Covid-19 Kalsel, HM Muslim. 

EDITOR : Rahmadhani

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Selain melaporkan kondisi 16 pasien positif Covid-19 di Kalsel, Juru bicara Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian dan Penanganan Covid-19 Kalsel HM Muslim, Minggu (5/4/2020) juga menyampaikan perkembangan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Sementara untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kalimantan Selatan ada sebanyak 15 orang.

Laporan PDP ini meningkat dari sebelumnya yang pada Minggu (5/4/2020) sore pukul 16.00 wita yang dilaporkan sebanyak 10 PDP.

Ruang Isolasi untuk Pasien Covid-19 di RS Anshari Saleh Banjarmasin Kurang

Jumlah Akumulatif Positif Covid-19 Kalsel 18 Orang, Ini Kondisi Terbaru Para Pasien

Sebanyak 15 PDP ini masih dalam perawatan intensif, dengan rincian di RS Ulin ada delapan pasien, RS Balangan satu pasien, RS Boejasin Tala satu pasien, RS Moch Anshari Saleh empat pasien, dan RS Batola satu pasien.

Berikut Kondisi Pasien PDP per Senin (6/4/2020):

* RS Ulin: (Delapan pasien)

Ulin 27, laki laki, 42 Banjarmasin, stabil

Ulin 28, wanita, 58 tahun, Banjarmasin saat ini masih stabil

Ulin 29, wanita Banjarmasin, sesak nafas

Ulin 30, Banjarmasin, sama sekda nafas

Ulin 31, Banjarmasin, sama sesak nafas

Ulin 32, Banjarmasin, stabil

Ulin 34, Banjarmasin, stabil

Ulin 40, Banjarmasin, stabil

* RS Balangan (satu pasien)

BL-1, 60 laki-laki, alami sesak nafas, ada riwayat ke Sulawesi Selatan.

* RS Boejasin. (satu pasien)

B-1, 60 tahun, laki-laki, Tanbu, Kondisi stabil.

* RS Moch Anshari Saleh. (empat pesien)

Maz-2: 67 tahun, kondisi stabil

Maz-3: Kondisi stabil. (pindahan Batola)

Maz-4: kondisi stabil

Maz-5: kondisi stabil

* Badul Aziz Batola, (satu pasien)

AZ-2, 45, kali-laki, kondisi stabil

Data Corona di Kalsel Senin (6/4) sore
Data Corona di Kalsel Senin (6/4) sore (Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian dan Penanganan Covid-19 Kalsel)

* Satu Lagi PDP Banjar Ditemukan, GTPPP: Hanya Ikut Mertua di Kabupaten Banjar

Setelah beberapa hari nihil pasien dalam pengawasan (PDP) yang terindikasi terkena virus corona atau covid-19, ada lagi satu PDP di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Namun Gugus Tugas Pencegahan, Pengendalian dan Penanganan (GTPPP) Covid-19 Kabupaten Banjar menyatakan sebenarnya secara faktual pasien tersebut bukan warga Kabupaten Banjar.

Secara administratif masuk dalam daftar PDP Banjar dikarenakan yang bersangkutan masih tercatat ikut alamat mertua (Kabupaten Banjar).

Padahal secara fisik keberadaannya di Kota Banjarmasin dan bekerja di Banjarmasin pula.

"Hanya alamatnya saja yang masih terdaftar ikut mertua. Kemarin saat berkomunikasi dengan pihak Banjarmasin (GTPPP) disepakati dimasukkan ke Banjar saja," papar Juru Bicara GTPPP Banjar dr H Diauddin, Senin (6/4/2020).

Disebutkannya, kontak erat PDP tersebut tiga orang yakni suami, mertua, dan adik ipar. Kondisi kesehatan yang bersangkutan juga cukup stabil. Bahkan telah dua kali menjalani swap dan hasilnya menggembirakan.

"Insha Allah kita (Banjar) tidak ada lagi penambahan PDP," timpal Ketua GTPPP Covid-19 Banjar HM Hilman.

Perlakuan kontak erat sama seperti Orang Dalam Pemantauan (ODP. Karena itu ketiga kontak erat tersebut juga dalam pemantauan serta menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.

Jumlah ODP di Kabupaten Banjar sebanyak 128 orang, terkonfirmasi positif covid-19 tetap tiga orang.

Diauddin menerangkan sebenarnya ODP ada pertambahan beberapa orang, namun pada saat yang sama juga ada sebagian ODP yang telah dinyatakan aman setelah 14 hari menjalani isolasi mandiri serta pemantauan.

ODP yang telah dinyatakan aman, jelasnya, dipastikan tidak ada kuman covid sehingga dapat kembali beraktivitas seperti biasa. "ODP yang sudah selesai menjalani masa inkubasi 14 hari dan telah dinyatakan aman 34 orang," sebutnya.

Keberadaan mereka tidak perlu lagi ditakutkan menulari orang lain karena secara klinis telah aman. Karena itu semua ODP diminta menaati seruan pemerintah bertahan di rumah (isolasi mandiri) selama 14 hari.

"Itulah yang teramat penting, tolong sabar selama setengah bulan saja untuk tidak keluar rumah. Setelah itu bisa beraktivitas lagi setelah dinyatakan aman," ucapnya.

Dalam kaitan itu, sebut Diauddin, dibutuhkan kontrol sosial dari masyarakat untuk turut menjaga agar ODP tak keluar serta memberi semangat. "Ini penting, memberi semangat karena jika meminta menahan diri agar tetap di rumah tapi tidak memberi support, memang akan membosankan berada di rumah selama dua pekan," tandasnya.

(banjarmasinpost.co.id /Nurholis Huda)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved