Wabah Virus Corona

Kata Ahli tentang Jenazah Pasien Covid-19 : Virus Corona Tak Menyebar di Tanah

Dr Panji Hadisoemarto MPH, menjelaskan fakta sebenarnya terkait jenazah pasien Covid-19.

Editor: Rahmadhani
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, Kamis (26/3/2020). Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan dua tempat pemakaman umum (TPU) untuk memakamkan pasien terjangkit virus corona (Covid-19) yang meninggal dunia, yakni di TPU Tegal Alur di Jakarta Barat dan TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur. Jenazah yang dapat dimakamkan di sana, yakni yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan berstatus positif terjangkit virus corona. 

EDITOR : Rahmadhani

BANJARMASINPOST.CO.ID - Salah satu polemik yang terjadi di Indoensia saat pandemi Virus Corona adalah penolakan masyarakat pada pemakaman jenazah pasien Covid-19 di lingkungan mereka.

Banyak masyarakat menolak karena takut tertular Virus Corona jika pasien pasien Covid-19 dimakamkan di lingkungan mereka.

Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Dr Panji Hadisoemarto MPH, menjelaskan fakta sebenarnya terkait jenazah pasien Covid-19.

Ia menjelaskan jika jenazah telah dimakamkan, maka tidak ada potensi virus menyebar dan menular melalui tanah seperti antraks.

5 Gejala Virus Corona Ringan, Tanda Covid-19 yang Tak Bisa Diabaikan

Fakta Isu Angin Utara Bawa Virus Corona di Ajakan Berhenti Total 3 Hari, Ini Kata LAPAN dan BMKG

"Tidak (menyebar dan menularkan melalui tanah). Virus kan memerlukan sel inang hidup untuk bertahan hidup. Kalau antraks, kan, bakteri," kata Panji kepada Kompas.com, Rabu (8/4/2020).

Sel inang untuk virus Corona, SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 ini adalah reseptor ACE2 dalam sel RNA manusia.

Untuk diketahui, antraks merupakan penyakit zoononis.

Artinya, penyakit ini dapat ditularkan dari hewan ke manusia, tapi tidak dapat ditularkan antar sesama manusia.

Kasus antraks pernah terjadi beberapa waktu lalu, pada akhir tahun 2019, di Gunungkidul, Yogyakarta.

Sementara itu, saat pemandian jenazah dan penyiraman air ke tubuh jenazah sebelum dikuburkan, jenazah ini masih berpotensi menularkan virus corona, SARS-CoV-2.

"Iya, potensi itu ada (penularan virus). Oleh karenanya orang yang menangani jenazah harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai," ujar dia.

Panji memandang persoalan ini dengan prinsip virus SARS-CoV-2 dapat ditularkan terutama melalui sekresi saluran pernapasan, khususnya melalui droplet.

Akan tetapi, virus ini juga dapat ditemukan di cairan tubuh lainnya juga, termasuk dari saluran pernapasan.

Oleh sebab itu, pada jenazah pasien Covid-19, kemungkinan ada penularan jika jenazah disentuh atau dicium.

Atau melalui cairan yang keluar dari jenazah, meski pasien yang sudah meninggal ini tidak batuk atau bersin, virus corona masih bisa menular.

"Jadi selama ini bisa dihindari, penularan (virus corona) bisa dihindari. Virusnya juga tidak akan menular lewat tanah," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Tolak Jenazah Pasien Covid-19, Corona Tidak Menyebar di Tanah"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved