Wabah Corona di Kalsel Hari Ini
Objek Wisata Religi di Tapin Ditutup, Begini Nasib Para Pedagang Sekitarnya
Sejak Pemerintah Kabupaten Tapin menutup objek wisata religi, otomatis pendapatan pedagang sekitarnya terdampak
Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - "Ayo pak, beli kembang untuk makam Datu," kata Rasyidah, menawarkan jualannya saat didekati reporter Banjarmasinpost.co.id, Jumat (10/4/2020).
Dia penjual kembang di kawasan wisata religi makam Datu Sanggul, sejak 18 tahun yang lalu hingga kini tetap bertahan.
"Seharian, sejak pagi hanya mendapat uang Rp 15 ribu," katanya.
Makam Datu Sanggul di Desa Tatakan, Kecamatan Tapin Selatan, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalsel, adalah tempatnya mengais rejeki dan berkah para penjual kembang.
• Sakit Kepala Glenn Fredly Sebelum Didiagnosis Sakit Meningitis Diungkap pada Baim Wong
• Letusan Gunung Anak Krakatau Berlangsung Sampai Pagi, Begini Kondisinya
• Pangeran Abdul Mateen Viral Lagi di TikTok, Video Lawas Saat Hadiri Pelantikan Jokowi, Ini Profilnya
Namun, semenjak Pemerintah Kabupaten Tapin menutup objek wisata religi itu dari para peziarah, otomatis pendapatannya terdampak.
"Sudah dua pekan lebih, pendapatan dari berjualan kembang sepi. Tidak banyak peziarah yang singgah," katanya.
Hj Suyati, penjual kembang lainnya juga sependapat.
Harapannya mengais keuntungan pupus dengan kebijakan Pemerintah Kabupaten Tapin menutup objek wisata religi.
"Saya sudah pesan barang dari Jawa. Tidak menyangka kalau ada wabah virus corona," katanya.
Hj Suyati bersama suaminya tak hanya menjual kembang.
Suaminya berdagang souvenir, seperti tasbih, kopiah, pigura bergambar para ulama dari para wali.
"Kembang yang laku ini, kebanyakan dibeli warga sekitar sini yang menziarahi makam orangtua mereka," katanya.
(banjarmasinpost.co.id/ tar)