Wabah Corona di Kalsel
Penghuni Desa Bunipah Banjar Pajang Portal di Semua Pintu Masuk Kampung, ini Tujuannya
Sebagian besar desa di Kabupaten Banjar saat ini juga telah membentuk relawan gugus tugas pencegahan dan penanggulangan covid-19.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Meski jauh dari kota, kewaspadaan terhadap risiko paparan virus corona atau covid-19 juga dilakukan pihak Desa Bunipah, Kecamatan Aluhaluh, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Bersama Babinsa, pihak Desa Bunipah memajang portal di tiap pintu masuk desa setempat.
Ini merupakan bagian upaya cegah tangkal virus ganas yang telah banyak merenggut nyawa penduduk dunia itu.
Sersan Kepala Bahril, Babinsa Desa Bunifah Koramil 1006-11/Alh, menuturkan sejak sepekan terakhir di Desa Bunipah telah membikin aturan internal terhadap arus masuk keluar kampung.
• Sambut Ramadhan 1441 H, 5 Amalan yang Disebut Ustadz Abdul Somad Lebih Berat dari Jihad
• Pangeran Abdul Mateen Viral Lagi di TikTok, Video Lawas Saat Hadiri Pelantikan Jokowi, Ini Profilnya
• Sehari Setelah Meninggal, Glenn Fredly Datangi Yura Yunita Lewat Mimpi, Suami Mutia Ayu Bisikkan Ini
Bunipah telah menyiapkan diri sebagai Desa Tangguh dan Tanggap Covid-19.
Sebagian besar desa di Kabupaten Banjar saat ini juga telah membentuk relawan gugus tugas pencegahan dan penanggulangan covid-19.
Ini merupakan konsep pertahanan lingkungan yang efektif di wilayah.
"Kami bersama Kades, Bhabinkamtibmas serta perangkat lainnya menerapkan buka tutup portal terhadap warga yang ingin masuk dan keluar," jelas Bahril, Sabtu (11/4/2020).
Mereka standby di pos di pintu masuk kampung.
Sejumlah perlengkapan proteksi diri juga disiapkan, seperti bilik steriilisasi dan hand sanitizer.
Sementara itu, Pembakal (Kades) Bunipah Hj Misnawati menuturkan saat ini semua orang harus taat aturan jika ingin hidup sehat dan terhindar dari kemungkinan penularan virus corona.
"Ini langkah peduli kami sebagai bagian dari pemerintah, menindaklanjuti konsep pertahanan lingkungan. Kami tidak mau kecolongan sehingga bergerak cepat," ucapnya.
Dikatakannya, tiap warga yang datang dan pergi wajib lapor.
Ini upaya membatasi ruang masuk orang yang berisiko karena datang dari daerah luar terutama dari zona merah yang kemungkinan membawa virus.
"Di perbatasan desa dijaga siskamling, Bhabinkamtibmas dan Babinsa. Ini bentuk karantina lokal. Kalau lockdown kewenangan pusat. Ketika nanti pemerintah pusat melakukan lockdown, kami tinggal menjalankan," tandasnya.
(banjarmasinpost.co.id/roy)