Wabah Virus Corona
Peneliti Ini Ungkap Asal Virus Corona atau Covid-19, Bukan dari Wuhan di China
Asal Virus Corona atau Covid-19 selama ini diyakini berasal dari pasar hewan di Wuhan. Namun belakangan, sejumlah peneliti membantah.
Editor: Rendy Nicko
BANJARMASINPOST.CO.ID - Pasar hewan di Wuhan selama ini dituding menjadi awal mula munculnya Virus Corona atau Covid-19 yang tengah mewabah di seluruh penjuru dunia.
Belakangan sejumlah ilmuwan justru memberi bukti bahwa virus Covid-19 atau Virus Corona yang diberi nama SARS-CoV-2 bukan berasal dari pasar di Wuhan.
Menurut laporan Caixin, para ilmuwan tersebut telah menunjukan hasil riset yang menunjukan bukti yang menentang asusmsi mengenai Virus Corona atau Covid-19 selama ini.
Para peneliti dari tiga lembaga China termasuk Akademi Ilmu Pengetahuan China itu mengungkapkan bahwa sumber Covid-19 di pasar Wuhan diimpor dari tempat lain.
• Rekaman Rahasia RS di Amerika Serikat Bocor, Kondisi Jenazah Pasien Virus Corona Viral
• Heboh 46 Tenaga Medis RSUD dr Kariadi Terpapar Virus Corona, Ganjar Pranowo Ungkap Kondisi Mereka
• Cara Dapat Promo Paket Internet Murah Telkomsel 40 GB, Kuota Gratis Indosat, XL - Axis Masih Ada
Menggunakan teknologi pengurutan gen, mereka menganalisis 93 sampel virus dan haplotype, kelompok gen yang diwarisi bersama dari organisme induk tunggal.
Para ilmuwan menemukan bahwa semua sampel dengan tautan yang dilaporkan ke pasar berisi haplotype yang sama, yang mereka sebut H1.
Tetapi ketika mereka menggali lebih dalam, para ilmuwan menemukan bahwa tiga haplotype lainnya yakni H3, H13 dan H38 muncul dalam beberapa kasus yang tidak ada hubungannya dengan pasar Wuhan, termasuk satu di kota selatan Shenzhen dan satu lagi di Amerika Serikat.
Sehingga para peneliti menilai temuan ini membuka kemungkinan bahwa virus corona dibawa ke pasar Wuhan dari luar dan mulai menjangkiti orang-orang lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.
"SARS-CoV-2 mungkin sudah beredar luas di antara manusia di Wuhan sebelum Desember 2019, mungkin dimulai pada pertengahan hingga akhir November," kata salah satu ilmuwan.
"Beberapa pasien yang terinfeksi mungkin telah diabaikan karena mereka memiliki gejala ringan," pungkasnya.
Hasil riset ini tentunya juga mendukung penelitian lain yang dipublikasikan awal tahun 2020 di jurnal medis terkenal The Lancet yang menantang hipotesis bahwa virus muncul di pasar Wuhan.

Dimana penelitian itu menganalisis 41 pasien yang terinfeksi Covid-19 yang kasusnya sudah ada sejak 1 Desember.
Kesimpulannya, ditemukan 13 kasus dari mereka tidak memiliki hubungan dengan pasar di Wuhan.
Sementara itu, mengutip Kompas.com, di Xiang Nijuan, seorang peneliti Pusat Kontrol Penyakit dan Pencegahan Nasional China (CCDCP) mengatakan pada Sabtu (22/2/2020), orang yang terinfeksi virus corona biasanya tidak langsung memunculkan gejalanya.
Itulah mengapa sulit sekali mencari tahu orang yang dicurigai sebagai pembawa Covid-19 tersebut.
Sehingga orang yang merasa melakukan kontak langsung dengan pasien terinfeksi virus corona sebaiknya dalam 48 jam harus mengarantina diri mereka selama 14 hari.
• Hasil Rapid Test ODP dan PDP Provinsi Kalsel, 173 Reaktif Positif
Artikel ini tayang di Gridhealth.id dengan judul Bukan Dari Pasar Hewan di Wuhan, Ilmuwan Ungkap Covid-19 Diimpor Dari Tempat Lain