Wabah Virus Corona

UPDATE Corona di Dunia 17 April 2020: 2,1 Juta Orang Terinfeksi, AS Masih Juara 1

Data Worldometers menunjukkan kasus infeksi virus corona jenis baru covid-19 tercatat ada 2.178.848 kasus di dunia.

Editor: Didik Triomarsidi
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Ilustrasi Covid-19- Update jumlah pasien virus corona secara global Jumat (17 April 2020). 

Editor: Didik Triomarsidi

BANJARMASINPOST.CO.ID - Virus corona jenis baru penghasil covid-19 makin mewabah saja di dunia sudah ratusan ribu orang meninggal dunia.

Bahkan menurut data yang dilangsir Worldometers hingga Jumat (17/4/2020) pagi menunjukkan kasus infeksi virus corona jenis baru tercatat 2.178.848 kasus.

Dari angka itu, sebanyak 145.359 orang meninggal dunia, dan pasien sembuh sebanyak 546.743 orang.

Sejumlah negara masih melaporkan penambahan angka kasus yang cukup tinggi, sementara di beberapa negara di Eropa mengalami tren penurunan.

VIDEO UPDATE Corona di Kalsel Jumat (17/4/2020) 06.00: Positif Covid-19 Jadi 58 Kasus

VIDEO UPDATE Corona di Kalsel Jumat (17/4/2020) 06.00: Positif Covid-19 Jadi 58 Kasus

BERLANGSUNG Belajar dari Rumah Hari Ini Jumat 17 April 2020, LIVE TVRI Berikut 4 Linknya

Jadwal Pencairan Dana Kartu Prakerja, Pendaftaran Gelombang 2 Dibuka di www.prakerja.go.id

Berikut 10 Negara dengan lapran kasus virus corona tertinggi di dunia:

  1. Amerika Serikat: 676.339 kasus, 34.552 orang meninggal dunia, dan 57.271 sembuh
  2. Spanyol: 184.948 kasus, 19.315 orang meninggal dunia, dan 74.797 sembuh
  3. Italia: 168.941 kasus, 22.170 orang meninggal dunia, dan 40.164 sembuh
  4. Perancis: 165.027 kasus, 17.920 orang meninggal dunia, dan 32.812 sembuh
  5. Jerman: 137.698 kasus, 4.052 orang meninggal dunia, dan 77.000 sembuh.
  6. Inggris 103.093 kasus, 13.729 orang meninggal dunia
  7. China: 82.341 kasus, 3.342 orang meninggal dunia, dan 77.892 sembuh
  8. Iran: 77.995 kasus, 4.869 orang meninggal dunia, dan 52.229 sembuh
  9. Turki: 74.193 kasus, 1.643 orang meninggal dunia, dan 7.089 sembuh
  10. Belgia: 34.809 kasus, 4.857 orang meninggal dunia, dan 7.562 sembuh.

Berikut update virus corona di berbagai negara:

Amerika Serikat


Turis masih berjalan di sepanjang jalan menuju pantai di Miami Beach di South Beach, Florida, AS, 19 Maret 2020. EPA-EFE/CRISTOBAL HERRERA(CRISTOBAL HERRERA)

Jumlah kasus virus corona di AS masih yang tertinggi di dunia. Tercatat ada 676.339 kasus, bertambah 28.336 kasus dari hari sebelumnya.

Adapun kematian di negara ini mencapai 34.552, bertambah 2.109 pada Kamis (16/4/2020).

Melansir dari Aljazeera, anggota parlemen AS dari Partai Republik meminta Presiden AS Donald Trump untuk menahan dana untuk WHO sampai Direktur Jenderal WHO mengundurkan diri.

Hal ini sebagai bentuk dukungan akan kecaman Trump kepada WHO terkait pandemi virus corona.

Brazil

Presiden Brazil Jair Bolsorani menunjuk seorang Ahli Onkologi Nelson Teich sebagai Menteri Kesehatan yang baru.

Penunjukan itu setelah menteri sebelumnya, Luiz Manderra, dipecat karena ada perbedaan pendapat terkait kebijakan ketenagakerjaan antara presiden dan menteri.

“Dia melakukan apa, sebagai dokter? Dia pikir dia harus lakukan pada saat itu. Isolasi, semakin menjadi kenyataan. Tetapi kita tidak dapat membuat keputusan yang menghancurkan apa yang telah dilakukan,” ujar Bolsorano seperti dikutip dari Washington Post.

Perancis


Polisi Perancis berpatroli di jalanan sembari melihat toko di Distrik Montmartre, Paris, sebagai bagian dari penegakan lockdown untuk memerangi virus corona pada 25 Maret 2020.(REUTERS/CHARLES PLATIAU)

Perancis sempat menunjukkan tren penurunan kasus infeksi virus corona.

Namun, ada tambahan 753 orang meninggal dunia sehingga total jumlah kematian di negara itu mencapai 17.920 orang, angka kematian tertinggi keempat di dunia.

Kenaikan angka kematian tersebut muncul saat kasus yang terkonfirmasi positif di Perancis menunjukkan tren penurunan.

Inggris

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan, pemerintah telah memutuskan akan memperpanjang penguncian hingga tiga minggu.

Melonggarkan penguncian saat ini dianggap berisiko menimbulkan gelombang kedua pandemi dan akan membatalkan perkembangan baik yang sudah terjadi.

Ilustrasi virus corona. Sudah 2 juta lebih orang di dunia terinfeksi virus corona.
Ilustrasi virus corona. Sudah 2 juta lebih orang di dunia terinfeksi virus corona. (SHUTTERSTOCK)

"Hal terburuk yang dapat kita lakukan sekarang adalah mereda terlalu cepat. Sehingga pembatasan saat ini akan tetap diberlakukan," kata Rabb.

Rabb sendiri mewakili Perdana Menteri Boris Johnson yang saat ini tengah menjalani pemulihan setelah menjalani perawatan di rumah sakit karena Covid-19.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Update Virus Corona Dunia 17 April: 2,1 Juta Orang Terinfeksi, Perkembangan dari AS dan Inggris",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved