Selebrita

HEBOH Video Bincang-bincang Luna Maya Tentang Covid 19 Tuai Protes Keras, Ini Penyebabnya

Video bincang-bincang Luna Maya tentang covid-19 atau virus corona bersama seorang dokter tuai protes keras sejak kemarin, Jumat (17/4/2020).

Penulis: Noor Masrida | Editor: Anjar Wulandari
Instagram Lunamaya
Luna Maya.Video Bincang-bincang Luna Maya Tentang Covid-19 Tuai Protes Keras, Ini Penyebabnya... 

Editor: Anjar Wulandari 
BANJARMASINPOST.CO.ID - Mendadak video bincang-bincang Luna Maya tentang covid-19 atau virus corona bersama seorang dokter disoroti sejak kemarin, Jumat (17/4/2020).

Tak hanya itu, obrolan Luna Maya dengan dokter tersebut juga mendapat protes dari sejumlah kalangan termasuk dari politikus Fadli Zon.

Video itu dianggap menyepelekan bahaya Virus Corona atau Covid-19 yang nyatanya telah memakan banyak korban.

Video yang diunggah pada 12 April 2020 itu dinilai menyepelekan virus Corona atau COVID-19.

Luna Maya dan Herjunot Ali Tak Cocok Jadian, Berikut Dua Seleb Pernah Jadi Kekasih Herjunot

Bertemu Glenn Fredly, Luna Maya Ngaku Deg-degan, Ini Kenangannya dengan Suami Mutia Ayu

Dalam video berdurasi 2 menit 35 detik yang diunggah sejumlah akun gosip di Instagram itu, Indro mengatakan dari sekian banyak korban meninggal karena COVID-19--per 16 April kemarin jumlahnya sudah mencapai 496--"belum pernah ada satu pun yang meninggal hanya karena Covid."

Kemudian Luna menimpali, "jadi belum ada, ya."

Indro mengatakan korban meninggal biasanya karena ada komplikasi penyakit seperti jantung dan stroke.

"Jangan menghubungkan COVID-19 ini dengan kematian. Kalau ia sakit, iya."

Orang yang terinfeksi akan mengalami batuk, flu, dan agak sesak napas selama sepekan, kata Indro.

Kemudian pekan berikutnya pasien bisa sembuh setelah antibodi untuk melawan virus diproduksi tubuh.

Indro lantas menegaskan bahwa Covid ini membuat sakit,

"(Tapi) tidak seganas atau membunuh seperti yang ada di media," imbuhnya

Luna Maya kembali menimpali. Ia menegaskan bahwa korban meninggal bukan hanya karena COVID-19, tapi karena penyakit penyerta.

"Jadi jangan panik. Jangan lantas bingung takut dan curiga kepada semua orang," katanya.

Mengutip laman Wartakotalive.com, Sabtu (18/4/2020) seorang dokter spesialis jantung, Berlian Idriansyah Idris turut membantah pernyataan Indro Cahyono yang menyebut Covid-19 tidak ganas dan tidak mematikan.

Melalui akun twitternya, dr Berlian mengatakan video Luna Maya dan drh Indro Cahyono yang menyebut Covid-19 tidak berbahaya, bisa membuat masyarakat meremehkan virus tersebut.

“Dear @LunaMaya26 & drh. Moh Indro Cahyono, penjelasan video ini salah & berpotensi membuat masyarakat meremehkan risiko tertular virus SARS-COV-2 yang menyebabkan COVID-19,” tulis dr Berlian, dikutip Warta kota pada Jumat (17/4/2020).

dr Berlian merasa perlu meluruskan pernyataan drh Indro Cahyono karena menimbulkan polemik
Tidak sedikit masyarakat yang kemudian dibuat bingung atas pernyataan itu.

Ia kemudian mengklarifikasi satu per-satu penjelasan dokter Indro melalui kulwitnya.

1. Dari sebagian besar yang meninggal, belum pernah ada satupun yang meninggal hanya karena Covid.

Penjelasan dr Berlian: Seperti namanya, severe acute respiratory syndrome, virus ini menyebabkan gangguan pernapasan akut berat akibat kerusakan pada paru, yg membuat gagal napas, bahkan kematian.

2. Kita sebaiknya tidak menghubungkan covid ini dengan kematian

Penjelasan dr Berlian: Penjelasan poin 1, COVID-19 ini menyebabkan kematian. Kalau tidak berhubungan dgn kematian, untuk apa dihitung jumlah korban yg meninggal?Hari ini saja sdh ada total 496 orang yg meninggal di Indonesia.

3. Kalau saya kena, mungkin demam, pilek, batuk, agak-agak sesak napas selama seminggu

Penjelasan dr Berlian: Ini spt meremehkan spektrum gejala yg mgkn dialami, dari tdk bergejala sampai gagal napas. Mereka yg sembuh banyak yg melaporkan sesak yg menyiksa, dgn kemungkinan kerusakan paru permanen

4. Tapi sesudah antibodi kita keluar, maka kita akan kebal

Penjelasan dr Berlian: Terbentuknya antibodi tdk menjamin kekebalan mutlak dari re-infeksi, ada yg dilaporkan kembali positif. Selain itu, makin banyak pasien sehat berusia muda yg meninggal karena reaksi sistem imun yg berlebihan.

5. Dua minggu pasca infeksi antibodi paling tinggi, sehingga sebagian besar orang mengalami kesembuhan.

Penjelasan dr Berlian: Bila memang sebagian besar sembuh, kenapa hari ini, 16/4, dilaporkan angka kesembuhan ‘hanya’ 9.9 persen dari keseluruhan kasus terkonfirmasi?

6. Jadi kalau Covid ini membuat sakit, iya, tapi tak seganas atau tidak membunuh seperti yang ada di media.

Penjelasan dr Berlian: Ini jelas salah (lihat poin 1& 2) & sangat berpotensi membuat masyarakat abai. Kalaupun tidak meninggal, terjangkit COVID-19 menyakitkan. Kalau tdk berbahaya, kenapa ada PSBB?

7. Hidup kita bukan angka, tidak ditentukan dengan statistik.

Penjelasan dr Berlian: Betul, karena itu satu nyawapun sangat berharga, kita harus cegah agar tidak tertular. Sakit COVID-19 itu tidak enak, apalagi kalau sampai meninggal.

8. Luna menguatkan lagi bahwa yang meninggal adalah karena komplikasi, bukan karena virus corona sendiri, yang diaminkan oleh drh Indro.

Penjelasan dr Berlian: Atas dasar itu Luna menyimpulkan agar kita jgn panik. Betul kita tak boleh panik, tapi juga tdk boleh abai. Dan jangan atas dasar yg salah.

Pasca Ahok Giliran Vicky Prasetyo Sentil Mantan Luna Maya, Reino Barack atau Ariel NOAH?

Kritik dari Fadli Zon

Fadli menganggap, statemen dari drg Indro saat mengobrol bareng Luna Maya itu bisa membahayakan kesehatan masyarakat yang salah dalam memahami Virus Corona akibat statemennya.

"Sebaiknya dokter hewan mengurusi keahliannya. Jangan misleading yg membahayakan kesehatan masyarakat bicara yg bukan bidangnya. Sdh terlalu banyak contoh berbulan2 ini. Salah dokter ya salah diagnosa, salah resep, salah obat," tulis Fadli Zon di akun Twitter pribadinya, dikutip Warta Kota pada Jumat (17/4/2020)

Sementara itu, video bincang-bincang Luna Maya itu telah ditonton hingga 198.363 kali oleh pengguna Youtube. (*)

Banjarmasinpost.co.id/masrida

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved