Wabah Corona

Alumni Akper Martapura Jadi Relawan Medis Covid-19 di Jakarta, Bahagia Melihat Senyum Pasien

Lelaki berusia 31 tahun yang akrab disapa Omen itu merupakan alumnus D3 Akper Intan Martapura angkatan tahun 2009.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
DEVI UNTUK BPOST GROUP
OMEN lengkap dengan APD-nya. Sejak 10 April ia bergabung ke Wisma Atlet Kemayoran Jakarta menjadi relawan covid-19. 

Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Perawat asal Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), Rusman Abdillah, kini mengabdikan diri sebagai relawan tenaga medis di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.

Tempat itu saat ini dijadikan rumah sakit darurat sekaligus tempat isolasi pasien virus corona (Covid-19).

Lelaki berusia 31 tahun yang akrab disapa Omen itu merupakan alumnus D3 Akper Intan Martapura angkatan tahun 2009.

Lembaga pendidikan ini sejak tahun lalu telah berubah status menjadi Stikes Intan Martapura.

Kepala Stikes Intan Martapura Hj Zubaidah SST SKep MPH menuturkan Omen mulai bertugas memjadi relawan di Wisma Atlet Kemayoran sejak 10 April 2020 lalu.

Cara Mendapatkan Beasiswa untuk Mahasiswa D3-S1 Terdampak Covid-19, Klik LINK Pertamina

Nomor Telpon Ariel NOAH Pernah Diminta Putri Jamila, Ini Jawaban Vokalis Band NOAH Itu

Jelang Ramadhan 2020, Ini Doa Nabi Muhammad SAW Menyambut Ramadhan

"Masa kontraknya selama 30 hari kerja dan 14 hari karantina," paparnya, Minggu (19/4/2020).

Omen menerangkan alasanya bergabung ke Wisma Atlet Kemayoran bukan karena paksaan.

Melainkan panggilan hati karena melihat perkembangan pandemi covidc19 di Jakarta yang makin hari terasa makin parah.

Melalui link Kemenkes buka instansi, Omen mendaftar menjadi relawan tenaga medis.

Tujuannya untuk turut membantu memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Sebagai seorang perawat, kami harus mematuhi sumpah profesi perawat. Kami menjalankan tugas kemanusiaan, kalau bukan dari kita siapa lagi,” tutur Omen.

Ia menegaskan telah mengetahui risiko yang akan dihadapi.

Ia sama sekali tak merasa takut.

Selain berpegang pada standar operasional prosedur (SOP) penanganan kasus Covid-19, ia meyakini kekuatan doa kepada Allah SWT dan dukungan dari orangtua merupakan hal yang paling penting.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved