Selebrita

Produser The King: Eternal Monarch Minta Maaf, Bangunan Berciri Arsitektur Jepang Dapat Sorotan

Produser drakor The King: Eternal Monarch yang dibintangi Lee Min Ho, minta maaf. Hal itu lantaran bangunan berciri arsitektur Jepang.

youtube/netflix
Aksi Lee Min Ho naik kuda di drakor The King: Eternal Monarch.Produser The King: Eternal Monarch Minta Maaf, Bangunan Berciri Arsitektur Jepang Dapat Sorotan 

Editor: Anjar Wulandari
BANJARMASINPOST.CO.ID - Produser drakor The King: Eternal Monarch yang dibintangi Lee Min Ho, minta maaf. Hal itu menanggapi kritik karena adanya bangunan berciri arsitektur Jepang yang menjadi latar dalam drama ini.

Menyusul hal itu, tim produksi The King: Eternal Monarch berjanji akan membuat perubahan pada drama tersebut.

Adapun bangunan berarsitektur Jepang yang diprotes dalam drama korea terbaru itu adalah bangunan di kompleks Kuil Todai-ji, Jepang. Bangunan itu tampak dalam video opening The King: Eternal Monarch.

Episode 1 The King: Eternal Monarch, Awal Mula Terbukanya Portal Dua Dunia Paralel

The King: Eternal Monarch Baru Tayang, Kabar Perselingkuhan Jung Eun Chae Bikin Geger

Drama SBS begenre fantasi ini telah tayang perdana pada 17 April 2020. Saat ini sudah ada 2 episode.

The King: Eternal Monarch berkisah tentang terbukanya pintu dunia pararel: satu dunia monarki Korea dan satu Korea modern.

Kaisar Lee Gon (Lee Min Ho) dan detektif Jung Tae Eul (Kim Go Eun) bekerja bersama untuk melindungi yang mereka cintai dan menutup portal antara dua dunia itu.

Namun kontroversi muncul di media sosial setelah penggemar menyadari penampakan dunia fiksi Kekaisaran Korea yang muncul dalam video opening terlihat seperti gambar-gambar bangunan yang mirip dengan kuil-kuil Jepang.

Salah satunya adalah bangunan di kompleks kuil Jepang Tōdai-ji.

Gambaran bangunan berarsitaktur Jepang di video opening The King: Eternal Monarch.
Gambaran bangunan berarsitaktur Jepang di video opening The King: Eternal Monarch. (Video Opening The King: Eternal Monarch)
Bangunan di kompleks Kuil Todai-ji, Jepang
Bangunan di kompleks Kuil Todai-ji, Jepang (Soompi.com)

Kuil itu dinilai dijadikan desain utama istana kerajaan dalam drama.

Bangunan lain yang diduga meniru arsitektur Jepang yaitu pagoda lima lantai di kuil Jepang Kōfuku-ji.

Beberapa penonton juga melihat kesamaan antara Segel Kekaisaran untuk Kekaisaran Korea fiksi dalam drama dan Segel Kekaisaran Jepang yang sebenarnya.

Kemiripan Segel Kerajaan
Masalah ini tidak hanya sekadar plagiarisme karena Korea dan Jepang memiliki sejarah konflik historis yang panjang.

 
Sentimen negatif Korea Selatan tentang Jepang sering dikaitkan dengan Jepang yang menjadikan Korea koloni kekaisarannya pada tahun 1910 silam.

Masalah makin menjadi saat Jepang menjadikan warga Korea sebagai buruh paksa dan wanita penghibur saat Perang Dunia II.

Perselisihan perdagangan juga muncul baru-baru ini, mengakibatkan ketegangan antara kedua negara.

Dalam drama, penggambaran sejarah Korea fiksi sangat dipengaruhi oleh tradisi Jepang.

Pada 20 April, tim The King: Eternal Monarch akhirnya mengeluarkan pernyataan berikut:

"Kami meneruskan pernyataan Hwa & Dam Pictures mengenai masalah kontroversial saat ini.

Pertama, kami akan membahas segel kekaisaran dari Kekaisaran Korea.

Untuk mewakili monarki konstitusional di mana Majelis Nasional atau Cabang Eksekutif berpusat di sekitar keluarga kekaisaran, kami menciptakan segel Kekaisaran Korea dengan desain 'bunga plum ganda' di mana bunga plum dirangkai dengan bunga lain.

Ini sama sekali tidak terkait dengan Segel Kekaisaran Jepang.

Kami kemudian akan membahas produksi video opening.

 
Pertama, dalam kasus pagoda kayu, kami menggunakan pagoda kayu lima tingkat Baekje, yang dipajang Kompleks Reproduksi Sejarah Baekje, sebagai basis ide.

Kami berharap bahwa kami tidak akan menimbulkan kesalahpahaman dengan merancang bangunan kayu fiksi dengan menciptakan kembali pagoda kayu yang terlihat dalam catatan sejarah.

Namun, dalam kasus pagoda kayu dua lantai, kami menggunakan fitur kuil Buddha Korea dan istana kerajaan China sebagai dasar untuk membuat pagoda kayu fiksi.

Kami telah memverifikasi bahwa beberapa fitur kuil Jepang digunakan dalam proses tersebut.

Itu jelas kesalahan kami.

Kami mengaku tidak memperhatikan setiap detail dalam proses mendesain dunia fiksi Kekaisaran Korea, dan kami dengan tulus meminta maaf.

Tim produksi akan segera memperbaikinya.

Kami akan memastikan bahwa Anda tidak merasa tidak nyaman ketika menonton drama dari episode 3 dan seterusnya.

Kami juga akan memperbaikinya dalam tayangan ulang dan layanan video-on-demand untuk episode yang telah ditayangkan.

Kami sekali lagi meminta maaf.

Kami akan mencoba yang terbaik untuk membuat drama berkualitas tinggi."

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul The King: Eternal Monarch Dikritik karena Ada Bangunan Mirip Arsitektur Jepang, Produser Minta Maaf,

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved