Ramadhan 2020
Fenomena Hujan Meteor Lyrids Mendahului Kehadiran Asteroid di Malam Ramadhan 1441 H
ada Fenomena menarik, Hujan Meteor Lyrids Mendahului Kehadiran Asteroid di Malam Ramadhan 1441 H, saat pandemi corona
Berikut doanya:
Maasyaa Allah laa haula walaa quwwata illa billah.
Artinya: Sesuatu dikehendaki Allah. Tiada kekuatan selain kekuatan Allah.
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Ibnu Sunni dari Anas bin Malik, dia berkata bahwa sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda:
“Barangsiapa yang melihat sesuatu yang membuatnya takjub, kemudian dia mengucapkan, ‘Masya Allah la haula walaa quwwata illa billah', maka sesuatu tersebut tidak akan membahayakannya.”
Selain itu, umat Muslim juga bisa mengucapkan tasbih, tahmid dan takbir untuk mengagungkan kekuasaan Allah SWT.
Subhanallah, wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar. Walaa haula walaa quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adhim.
Artinya: Mahasuci bagi Allah dan segala puji hanya bagi Allah. Tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Mahabesar. Tidak ada daya upaya dan kekuatan kecuali atas ketinggian dan keagungan Allah.
Asteroid 2016 HP6
Mengutip national https://nationalgeographic.grid.id/
dilansir dari LAPAN, Asteroid 2016 HP6 akan mendekati Bumi pada pertengahan Ramadan, tepatnya pada hari Jumat, 8 Mei 2020 dengan jarak 1,66 juta kilometer dari bumi.
Keberadaannya yang dekat dengan bumi disebabkan sumbu setengah panjangnya dalam berotasi lebih besar dibandingkan dengan orbit bumi sebesar 1 Satuan Astronomi (SA), tapi memiliki jarak perihelion lebih kecil 1,017 SA dibandingkan aphelion bumi.
Meskipun berjarak dekat dengan bumi, asteroid 2016 HP6 yang dikategorikan sebagai asteroid Apollo ini bisa menjadi ancaman bagi peradaban jika terlalu dekat dengan Bumi.

Asteroid tersebut akan mendekati Bumi dengan kecepatan relatif 5,72 kilometer per detik dengan ukuran yang diperkirakan antara 23 hingga 52 meter.
Saat mengitari matahari, jarak terdekat asteroid dengan matahari berjarak 1,51 juta kilometer dengan kemiringan orbit 3,92 derajat.
Meski begitu, ilmuwan LAPAN memperkirakan bahwa asteroid ini memiliki perpotongan orbit minimum sebesar 0,05 SA atau 7,5 juta kilometer. Dengan begitu, ia tidak dapat dikategorikan sebagai objek yang berpotensi berbahaya bagi kehidupan Bumi.
Mengenai potensi asteroid tersebut akan bertabrakan dengan bumi, LAPAN menyebutkan bahwa peristiwa tersebut adalah hal alami yang sering terjadi.
Setiap harinya, 80 hingga 100 ton asteroid jatuh ke bumi dari luar angkasa dan berakhir menjadi debu karena hancur di atmosfer bumi.
Setidaknya berdasarkan laporan Planetary Defense Coordination Office NASA, sensor radar pemerintah Amerika Serikat telah mendateksi sekitar 600 asteroid yang berukuran kecil yang memasuki bumi dan menciptakan bintang jatuh.
(TribunPalu.com)
Artikel ini sebagi tayang di tribunpalu.com dengan judul: Catat Jam dan Tempat Terbaik untuk Lihat Hujan Meteor Lyrids Malam Ini di Langit Indonesia - Tribun Palu