Wabah Virus Corona
Bukti Laboratorium Wuhan China Sumber Pertama Virus Corona Sudah Dikantongi Trump, Ini Katanya
Sementara Kepala laboratorium di Kota Wuhan,dengan tegas sudah membantah tuduhan Trump soal sumber Virus Corona tersebut.
EDITOR : Rahmadhani
BANJARMASINPOST.CO.ID - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim ia "melihat bukti" kaitan antara Virus Corona (Covid-19) dengan Institut Virologi di Kota Wuhan, China.
Donald Trump mengatakan klaimnya atas bukti keterkaitan Laboratorium Wuhan dengan penyebaran Virus Corona ini kepada wartawan di Gedung Putih di Washington, AS.
Ketika ditanya oleh wartawan: "Pernahkah Anda melihat sesuatu pada titik ini, yang membuat Anda yakin bahwa virus itu berasal dari Institut Virologi Wuhan?" Presiden Trump menjawab: "Ya, sudah,” tetapi ia tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut.
Sementara Kepala laboratorium di Wuhan, Yuan Zhiming, dengan tegas sudah membantah tuduhan tersebut beberapa hari lalu.
• UPDATE Corona Indonesia : 1.591 Orang Sembuh, 800 Orang Meninggal, Total Positif Covid-19 10.551
Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga mengatakan bahwa dia mengancam tarif baru bagi dan perjanjian perdagangan dengan Cina.
Dikutip dari Reuters Jumat (1/5), tudingan tajam Trump terhadap Cina mencerminkan rasa frustasinya atas pandemi corona yang telah menyebabkan puluhan ribu orang di Amerika Serikat meninggal dunia, pelemahan ekonomi dan mengancam peluangnya untuk terpilih kembali dalam pemilihan presiden November mendatang.
Ketika ditanyakan tentang laporan bahwa dia bisa menghentikan kewajiban pembayaran ke Cina atas asal virus corona, Trump mengatakan dia bisa memberlakukan "tarif hukuman" pada Cina. Dia sudah melakukan ini dalam konflik perdagangan dengan Beijing.
Trump kembali serang WHO
Trump juga kembali mengecam Organisasi Kesehatan Dunia WHO. Dia membandingkan WHO dengan "agen hubungan masyarakat untuk Cina".
"Anda (WHO) seharusnya tidak membuat alasan untuk orang yang sudah membuat kesalahan besar," kata Trump, "Anda seharusnya malu."
Trump telah menunda memberi kontribusi keuangan AS kepada WHO dalam masa krisis corona.

Menolak temuan intelejennya sendiri
Trump mengabaikan temuan intelijen AS dan tidak ingin mengkonfirmasi informasi dari koordinator intelijen eksekutifnya sendiri, Richard Grenell, yang telah mengumumkan bahwa dinas rahasia, seperti kebanyakan ilmuwan, berasumsi bahwa virus corona baru adalah patogen alami dan bukan buatan manusia.
Trump mengatakan ada banyak teori dan Amerika Serikat sedang meneliti asal usulnya. "Kami akan mencari tahu," tandasnya.
Beredar rumor bahwa virus SARS-CoV-2 bisa saja dilepaskan secara tidak sengaja di laboratorium di Wuhan atau bahkan sengaja dibuat. Institut Virologi Wuhan adalah rumah bagi bank virus terbesar di Asia
* Tentang Laboratorium Wuhan
Pejabat di China memutuskan untuk membangun laboratorium setelah negara itu menderita wabah SARS pada tahun 2002 dan 2003 yang menginfeksi 8.422 orang dan membunuh 774 orang di seluruh dunia.
Laboratorium itu membutuhkan waktu 15 tahun untuk menyelesaikannya.
Ini adalah laboratorium berlantai empat dengan tingkat keamanan hayati P4 tertinggi dan laboratorium tercanggih di China.
Seorang virolog Cina, Zhou Peng pada tahun 2018 mengatakan kepada kantor berita pemerintah Xinhua: "Kami bangga mengatakan bahwa kami sudah berada di garis depan di bidang mempelajari mekanisme kekebalan kelelawar, yang membawa virus untuk waktu yang lama. Kelelawar membawa virus tetapi tidak terinfeksi (oleh mereka). (Mereka) memberikan harapan bagi umat manusia untuk mempelajari cara memerangi virus."
Belakangan, Beijing News melaporkan bahwa para peneliti menemukan bahwa manusia mungkin telah terinfeksi virus corona langsung dari kelelawar setelah melakukan penelitian.
Perlu dicatat bahwa Institut Virologi Wuhan terletak sekitar 10 mil dari Pasar Seafood Wuhan Huanan, yang diyakini sebagai sumber wabah virus corona, sementara Pusat Pengendalian Penyakit Wuhan hanya berjarak tiga mil dari pasar.
Menurut Profesor Richard Ebright dari Institut Mikrobiologi Waksman di Rutgers University, New Jersey, disarankan agar virus itu tidak dibuat di laboratorium, tetapi bisa dengan mudah lolos dari sana ketika sedang dianalisis.
Dia juga mengatakan bahwa dia telah melihat para peneliti di kedua laboratorium yang mempelajari virus dengan keamanan hanya 'level 2' - daripada tingkat yang direkomendasikan yakni level 4.
Itu berarti hanya ada sedikit perlindungan terhadap pekerja laboratorium dari terjadinya infeksi.
