Positif Corona Kalsel Melonjak
BREAKING NEWS : Positif Covid-19 Kalsel Nyaris 200, HSU Tetap Nol Kasus
Dari laporan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel, Minggu (3/4/2020) sore kini tercatat ada 196 kasus positif Covid-19.
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Rahmadhani
EDITOR : Rahmadhani
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Kasus positif Covid-19 (Virus Corona) di Kalimantan Selatan (Kalsel) terus bertambah, bahkan kini sudah mendekati angka 200 orang.
Dari laporan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel, Minggu (3/4/2020) sore kini tercatat ada 196 kasus positif Covid-19.
Jumlah ini melonjak 17 kasus dibandingkan hari sebelumnya yang berjumlah 179 kasus.
Sementara, rincian dari 196 kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut adalah terdiri dari 31 orang yang sudah sembuh dan 11 meninggal.
• Nasib Usulan PSBB Kota Banjarbaru, Kabupaten Batola & Banjar Tergantung Kesiapan Bahan Pokok
Kemudian sisanya sebanyak 154 orang kini dalam perawatan atau karantina khusus.
Sedangkan daerah penyumbang positif Covid-19 terbesar saat ini adalah Kota Banjarmasin (60 kasus), Kabupaten Batola (35 kasus), dan Banjarbaru (25 kasus) dan Tanbu menyodok dengan 22 kasus.
Sementara Kabupaten Banjar ada 15 kasus dan Tanahlaut 1ada 3 kasus serta Tapin ada 10 kasus.
Adapun sisanya masih dibawah 10 kasus positif Covid-19.
Sedangkan hingga saat ini, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) masih tercatat tanpa kasus positif alias nol kasus Covid-19.
HSU jadi satu-satunya kabupaten di Kalsel yang tanpa kasus positif dan Pasien dalam Pengawasan (PDP).
Adapun dilaporkan pula untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada sebanyak 40 kasus yang tersebar di beberapa kabupaten kota. Sementara Orang Dalam Pemantauan (ODP) 1227 orang.
Hingga berita ini ditulis Banjarmasinpost.co.id masih menunggu penjelasan resmi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel.

* Nasib PSBB Banjarmasin Ditentukan 4 Hari ke Depan, Machli Riyadi: Warga Anggap Sepele Corona
Meski belum dipastikan apakah mengidap Covid-19 atau tidak, namun hal menyedihkan kembali terjadi karena ada 1 lagi pasien dalam pengawasan (PDP) asal Banjarmasin yang meninggal dunia, Minggu (3/5/2020).
Hal ini dibenarkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Banjarmasin, Machli Riyadi.
PDP tersebut menurutnya merupakan warga asal Banjarmasin berusia 55 tahun.
"Ya betul, 55 tahun asal Banjarmasin," kata Machli dikonfirmasi Banjarmasinpost.co.id, Minggu (3/5/2020).
Kondisi demikian diakui Machli sangat memprihatinkan, apalagi Ia masih melihat ada warga Banjarmasin yang lalu lalang di jalanan kota tanpa menggunakan masker.
Padahal Kota Banjarmasin sudah memasuki hari ke 10 pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Minggu (3/5/2020).
"Masih ada warga masyarakat yang tidak pakai masker di jalanan sedih kita melihatnya. Sepertinya virus Corona dianggap sepele," kata Machli.
Ia menyatakan, jika pada evaluasi di akhir pelaksanaan PSBB dalam 4 hari kedepan nantinya data-data indikator penyebaran Covid-19 masih meningkat dan ketaatan masyarakat belum baik, maka bukan tidak mungkin PSBB di Kota Banjarmasin akan diperpanjang.
"Mungkin saja kalau melihat data yang setiap hari semakin memuncak dan mengevaluasi ketaatan masyarakat saat ini," terangnya.
Meski opsi memperpanjang PSBB terbuka, namun keputusan tersebut menurutnya juga akan mempertimbangkan kesiapan pemerintah daerah pada aspek ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat.
Dari data yang dirilis GTPP Covid-19 Kalsel, Kota Banjarmasin memang masih menjadi wilayah dengan kasus Covid-19 tertinggi di Kalsel sebanyak 59 kasus hingga pukul 16.00 WITA, Sabtu (2/5/2020).
Dengan kondisi demikian, Machli meminta kerjasama seluruh masyarakat Kota Banjarmasin agar tetap di rumah dan jika pun terpaksa ke luar rumah, maka wajib memakai masker, menjaga jarak dengan orang lain dan menghindari kerumunan.
(banjarmasinpost.co.id /Nurholis Huda)