Wabah Corona di Kalsel
Nasib PSBB Banjarmasin Ditentukan 4 Hari ke Depan, Machli Riyadi: Warga Anggap Sepele Corona
Bila ketaatan masyarakat belum baik, maka bukan tidak mungkin PSBB di Kota Banjarmasin diperpanjang.
Penulis: Achmad Maudhody | Editor: Didik Triomarsidi
Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Meski belum dipastikan apakah mengidap Covid-19 atau tidak, namun hal menyedihkan kembali terjadi karena ada 1 lagi pasien dalam pengawasan (PDP) asal Banjarmasin yang meninggal dunia, Minggu (3/5/2020).
Hal ini dibenarkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Banjarmasin, Machli Riyadi.
PDP tersebut menurutnya merupakan warga asal Banjarmasin berusia 55 tahun.
"Ya betul, 55 tahun asal Banjarmasin," kata Machli dikonfirmasi Banjarmasinpost.co.id, Minggu (3/5/2020).
• Daftar Harga BBM Terbaru saat Pandemi Corona Mei 2020 di SPBU, Pertalite Rp 7.650
• Iring-iringan Ambulans & Patroli Polisi Keluar RSUD Ansyari Saleh, Benarkan 1 PDP Meninggal?
• TRAGIS 5 Bayi Terinfeksi Virus Corona dari Orangtua, Ada yang Berusia 3 Bulan
Kondisi demikian diakui Machli sangat memprihatinkan, apalagi Ia masih melihat ada warga Banjarmasin yang lalu lalang di jalanan kota tanpa menggunakan masker.
Padahal Kota Banjarmasin sudah memasuki hari ke 10 pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Minggu (3/5/2020).
"Masih ada warga masyarakat yang tidak pakai masker di jalanan sedih kita melihatnya. Sepertinya virus Corona dianggap sepele," kata Machli.
Ia menyatakan, jika pada evaluasi di akhir pelaksanaan PSBB dalam 4 hari kedepan nantinya data-data indikator penyebaran Covid-19 masih meningkat dan ketaatan masyarakat belum baik, maka bukan tidak mungkin PSBB di Kota Banjarmasin akan diperpanjang.
"Mungkin saja kalau melihat data yang setiap hari semakin memuncak dan mengevaluasi ketaatan masyarakat saat ini," terangnya.
Meski opsi memperpanjang PSBB terbuka, namun keputusan tersebut menurutnya juga akan mempertimbangkan kesiapan pemerintah daerah pada aspek ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat.
Dari data yang dirilis GTPP Covid-19 Kalsel, Kota Banjarmasin memang masih menjadi wilayah dengan kasus Covid-19 tertinggi di Kalsel sebanyak 59 kasus hingga pukul 16.00 WITA, Sabtu (2/5/2020).
Dengan kondisi demikian, Machli meminta kerjasama seluruh masyarakat Kota Banjarmasin agar tetap di rumah dan jika pun terpaksa ke luar rumah, maka wajib memakai masker, menjaga jarak dengan orang lain dan menghindari kerumunan. (Banjarmasinpost.co.id/Achmad Maudhody)