Wabah Virus Corona
Intelijen Ungkap Asal Virus Corona di China, Dokumen Rahasia Tentang Covid-19 di Wuhan Dibongkar
Intelijen Ungkap Asal Virus Corona di China, Dokumen Rahasia Tentang Covid-19 di Wuhan Dibongkar
Editor: Rendy Nicko
BANJARMASINPOST.CO.ID - Akhirnya dokumen rahasia China tentang asal mula Virus Corona baru penyebab Covid-19 terkuak ke masyarakat.
Bocornya dokumen rahasia oleh intelijen ini seolah memecahkan misteri merebaknya virus corona baru penyebab Covid-10 di Wuhan, China.
Ya, dokumen rahasia yang dibongkar intelijen ini tentang awal mula wabah Covid-19 yang disebabkan Virus Corona baru diungkap media barat.
• WHO Bereaksi Saat AS Tuding Virus Corona Berasal dari Lab Wuhan di China
• SOAL dan Jawaban SMA Rabu 6 Mei 2020 Belajar dari Rumah TVRI, Tentang Hidroponik
• Daftar Kartu Prakerja Gelombang 4 Dibuka, Pastikan Syarat Ini Saat Login www.prakerja.go.id
• LOGIN www.pln.co.id, Ini Cara Dapat Token Listrik Gratis PLN 6 Bulan saat Pandemi Virus Corona
Dimana dokumen rahasia setebal 15 halaman itu disebut berisikan kebohongan atau kesalahan China dalam penanganan virus corona di Wuhan.
China dituding berbohong soal penularan virus corona dari manusia ke manusia, membungkam dan menghilangkan orang-orang pertama yang melaporkan bahaya penyakit ini (whistleblower), hingga menolak membantu negara lain mengembangkan vaksin ketika sudah menyebar ke seluruh dunia.
Dokumen rahasia ini terungkap dari hasil penyelidikan yang dilakukan aliansi Five Eyes yakni AS, Kanada, Inggris, Australia, dan Selandia Baru.
Alhasil mereka mencap kerahasiaan China atas pandemi itu sebagai "serangan terhadap transparansi internasional."
Sebelum Presiden Amerika Donald Trump mengumumkan telah melihat bukti virus corona bocor dari laboratorium Wuhan
Para intelijen telah menunjukan bukti bahwa virus itu memang berasal dari Institut Virologi Wuhan, dekat dengan pasar basah Cina.
The Saturday Telegraph dari Australia, yang memperoleh dokumen-dokumen rahasia itu, juga melaporkan kemitraan antara laboratorium China dan Australia di mana penelitian dilakukan terkait virus corona yang berasal dari kelelawar yang tidak dapat disembuhkan.
Dalam laporan disebutkan China sudah 'bukti penularan manusia-manusia dari awal Desember 2019,' tetapi disangkal hingga terus menyebar dan baru 20 Januari 2020 diakui China.
"Meskipun ada bukti penularan manusia-manusia dari awal Desember, otoritas RRC menyangkal hal itu hingga 20 Januari," katanya.
''Organisasi Kesehatan Dunia melakukan hal yang sama. Namun para pejabat di Taiwan mengemukakan kekhawatirannya pada 31 Desember 2019, seperti halnya para pakar di Hong Kong pada 4 Januari 2020. '

Kemudian China menyensor berita virus di mesin pencari mulai 31 Desember, menghapus kata pencarian seperti 'SARS variation, 'Wuhan Seafood market' dan 'Wuhan Unknown Pneumonia.'
Pada 3 Januari, Komisi Kesehatan Nasional China dilaporkan memerintahkan sampel virus dimusnahkan dan mengeluarkan 'perintah tanpa publikasi' tentang virus tersebut.