Berita Nasional

Malam Ini Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids di Indonesia, Anda Bisa Saksikan Asalkan Ini

Malam Ini Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids di Indonesia, Anda Bisa Saksikan Asalkan Ini

Editor: Rendy Nicko
Daniel McVey
Hujan meteor Orionid pada 21 Oktober 2012 seperti diabadikan astrofotografer Daniel McVey 

Editor: Rendy Nicko
BANJARMASINPOST.CO.ID - Malam ini Indonesia akan mengalami fenomena langit luar biasa, yakni hujan meteor Eta Aquarids.

Fenomena hujan meteor Eta Aquarids ini menjadi hal menarik yang dapat Anda saksikan. Nanti malam, Anda dapat menyaksikan hujan meteor dari wilayah Indonesia.

Astronom amatir Marufin Sudibyo mengatakan bahwa fenomena hujan meteor Eta Aquarids ini rutin terjadi setiap tahunnya.

Kunci Jawaban dan Soal SMP dan SMA Kamis 7 Mei 2020 Materi Belajar dari Rumah TVRI Tidak Ada

Listrik Gratis PLN Mulai Mei 2020, Login www.pln.co.id untuk Dapat Token Gratis

Heboh Pemuda Crazy Rich Surabaya Naik Porsche dan Bagikan Uang di Jalan Saat Pandemi Virus Corona

Hujan meteor ini berlangsung setiap tahun dari 19 April hingga 28 Mei.

Di tahun 2020, hujan meteor Eta Aquarids diperkirakan akan mencapai puncaknya pada tanggal 4-5 Mei, dengan intensitas maksimum hingga 60 meteor per jam.

"Ia (hujan meteor Eta Aqurids) ini tergolong deras dengan intensitas 60 meteor per jam. Intensitas meteor tertinggi itu 120 meteor per jam. jadi ya cukup lumayan," kata Marufin kepada Kompas.com, Kamis (30/4/2020).

Aktivitas hujan meteor dengan intensitas maksimun 60 meteor per jam ini sebagian besar dapat terlihat di belahan bumi selatan.

Sedangkan, di belahan bumi utara intensitasnya hanya dapat mencapai sekitar 30 meteor per jam.

"Paling baik disaksikan dari belahan bumi selatan, termasuk Indonesia," ujar dia.

Agak terhalang Purnama

Namun, karena adanya eksistensi bulan menjelang purnama, kata Marufin, ini akan berpengaruh dan mereduksi ketampakan jumlah meteor menjadi separuhnya saja atau kurang.

Hujan meteor Eta Aquarids berasal dari debu-debu halus yang dilepaskan oleh komet Halley.

"Lebih spesifik lagi, ini (hujan meteor Eta Aquarids) debunya komet Halley yang legendaris," tutur Marufin mengungkap fakta menarik hujan meteor Eta Aquarids.

Misi Rusia, Eropa, Jepang dan Amerika memiliki kesempatan untuk memotret Comet Halley selama pendekatan terdekatnya dengan matahari. Deep Space Network (DSN) memberikan dukungan untuk semua misi internasional ini dalam bentuk telemetri, perintah dan atau navigasi.(NASA)

Untuk diketahui, komet Halley menjadi legendaris karena sudah dikenal sejak zaman kuno hingga saat ini disebutkan masih terserak debu di sepanjang lintasannya.

Anda yang ingin menyaksikan ini bisa dilakukan di semua tempat di Indonesia.

"Asalkan langitnya gelap," kata Marufin.

Kunci Jawaban dan Soal SMP dan SMA Kamis 7 Mei 2020 Materi Belajar dari Rumah TVRI Tidak Ada

4 Fenomena Langit Selama Mei 2020

Memasuki awal bulan Mei 2020, sambil menemani kegiatan di rumah aja, sebaiknya Anda mencatat fenomena apa saja yang akan hadir di langit Indonesia bulan Mei 2020 ini.

Saat dihubungi Kompas.com, Jumat (1/5/2020); astronom amatir Marufin Sudibyo menjelaskan bahwa setidaknya akan ada empat fenomena langit yang bisa Anda saksikan pada Mei 2020 ini. Mulai Hujan Meteor, Supermoon hingga Matahari di atas Kakbah.

Berikut 4 Fenomena Langit yang ada pada Mei 2020. Mulai hujan meteor eta Aquarids, Supermoon, bulan baru, dan Matahari tepat di atas Kakbah.

4-5 Mei 2020: Hujan meteor eta Aquarids

Hujan meteor menjadi fenomena yang banyak ditunggu masyarakat dan juga para astronom. Kali ini, Anda dapat menyaksikan hujan meteor bernama eta Aquarids pada tanggal 4-5 Mei mendatang.

"Paling baik disaksikan dari belahan bumi selatan, termasuk Indonesia," kata Marufin.

Untuk diketahui, meteor eta Aquarids ini berasal dari debu-debu halus yang dilepaskan oleh komet Halley.

Marufin menyebutkan, kita bisa menyaksikan meteor ini dari wilayah mana saja di Indonesia, dengan kondisi cuaca yang mendukung dalam keadaan gelap.

7 Mei 2020: Supermoon terakhir tahun ini

Supermoon atau bulan purnama perigean kali ini akan terjadi pada tanggal 7 Mei mendatang.

Anda mungkin harus menyiapkan diri, karena Marufin menyebutkan bahwa bulan purnama perigean ini adalah yang terakhir pada tahun 2020.

Adapun puncak dari bulan purnama perigean ini akan terjadi pada pukul 18.00 WIB, sehingga mudah disaksikan dari Indonesia bagian timur dan tengah.

Untuk diketahui, bulan purnama perigean adalah bulan purnama yang terjadi pada waktu yang berdekatan dengan Bulan menempati titik perigee (titik terdekat Bulan ke Bumi).

23 Mei 2020 bulan baru

Bulan baru atau dikenal dengan hilal menjadi fenomena langit yang rutin terjadi setiap bulannya.

Namun, kali ini hilal menjadi yang dinantikan banyak orang karena sekaligus bertepatan dengan penanda hari raya Idul Fitri 1 Syawwal 1441 Hijriah bagi umat Islam.

Di Indonesia, bulan baru atau hilal ini akan terjadi pada 23 Mei mendatang, pada saat maghrib di seluruh Indonesia.

Fenomena bulan baru adalah keadaan ketika bulan akan berbentuk lengkungan sabit yang sangat tipis dengan tinggi antara 6 derajat hingga 9 derajat di atas ufuk barat pada saat Matahari terbenam.

28 Mei 2020: Matahari di atas Ka'bah yang pertama

Fenomena matahari tepat di atas Ka'bah ternyata juga bisa dilihat dari Indonesia.

Di Indonesia, kondisi matahari yang tepat berada di atas Ka'bah tersebut akan terjadi pada tanggal 28 Mei 2020 pukul 16.18 WIB, sehingga dapat disaksikan dari Indonesia bagian barat hingga tengah.

"Adalah fenomena tahunan di mana Matahari berkedudukan tepat di atas Ka'bah sehingga bayang-bayang benda apa pun yang terpasang tegak lurus paras Bumi akan tepat berimpit dengan arah kiblat setempat," ujar dia.

DOA Malam Nuzulul Quran 17 Ramadhan 1441 H dan Keutamaannya Sesuai Anjuran Nabi Muhammad SAW

Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul Malam Ini, Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids Menghiasi Langit Indonesia

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved