Selebrita

Dialami Didi Kempot & Erwin Dewa, Ini Keutamaan Meninggal Saat Ramadhan Kata UAH & Khalid Basalamah

Didi Kempot dan Erwin Prasetya eks Dewa 19 meninggal dunia dalam waktu berdekatan. Keduanya meninggal di bulan suci Ramadhan 2020.

Penulis: Noor Masrida | Editor: Murhan

Editor : Murhan
BANJARMASINPOST.CO.ID - Dua publik figur tanah air, Didi Kempot dan Erwin Prasetya eks Dewa 19 meninggal dunia dalam waktu berdekatan. Keduanya meninggal di bulan suci Ramadhan 2020.

Berkaitan dengan hal tersebut, ada ulasan tentang umat muslim yang meninggal dunia yang meninggal dunia di bulan Ramadhan berdasarkan ceramah Ustadz Khalid Basalamah dan Ustadz Adi Hidayat (UAH).

Sebagai informasi, Musisi Erwin Prasetya meninggal dunia pada 2 Mei lalu sekitar pukul 05.00 WIB di RS Sari Asih Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Sedangkan Didi Kempot meninggal Selasa (5/5/2020).

Pendiri dan mantan pemain bas Dewa 19 ini meninggal karena ada pendarahan di lambung. Ia meninggal pada usia 48 tahun. Jenazahnya kemudian dimakamkan di TPU Keputih, Surabaya, Jawa Timur.

Keengganan Sudjiwo Tedjo Ucapkan Duka Cita untuk Didi Kempot, Pilih Kalimat Ini pada Suami Vellia

Kehamilan Zaskia Sungkar Setelah 9 Tahun Nikahi Irwansyah Tak Kunjung Terjadi, Kakak Shireen Curhat

Teguran Maia Estianty pada Dul Jaelani Saat Nyanyi Lagu Dewa 19, Imbas Tiru Gaya Ahmad Dhani?

Dan yang terbaru, maestro campursari Didi Kempot, meninggal dunia pada Selasa (5/5/2020). Ia mengembuskan napas terakhirnya di RS Kasih Ibu, Solo, Jawa Tengah.

Didi Kempot meninggal dunia di usia 53 tahun akibat serangan jantung. Jenazahnya kemudian dimakamkan di TPU Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Sejumlah kalangan baik mulai dari Presiden Joko Widodo, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, para pejabat, dan para politisi, hingga kalangan selebriti turut menghaturkan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya.

Ceramah tentang Orang yang Meninggal Dunia di Bulan Ramadhan

Dalam sebuah ceramah, Ustadz Khalid mendapatkan pertanyaan dari jamaah soal keutamaan meninggal di bulan ramadhan.

Melansir tayang Youtube Muda Mengaji yang tayang pada 19 Mei 2018 silam, Ustadz Khalid Basalamah mendoakan semoga almarhum atau almarhumah husnul khotimah.

Hal tersebut lantaran orang itu meninggal di bulan ramadhan yang penuh dengan kebaikan.

"Ya mudah-mudahan bisa mendapatkan kebaikan bulan ramadhan, husnul khotimah. Karena ramadhan adalah bulan yang mulia," ujar Ustadz Khalid Basalamah.

"Lalu apakah ada hadist yang menyebutkan (keutamaan meninggal di bulan ramadhan) maka saya itu tidak tahu, mungkin kayak meninggal di hari Jum'at selamat dari fitnah kubur, itu memang ada hadist-nya, tapi kalau di bulan ramadhan, mungkin karena keterbatasan ilmu saya, saya tidak tahu," katanya.

Sementara, Ustadz Adi Hidayat pernah menyampaikan ceramah tentang keistimewaan orang yang meninggal di bulan ramadhan seperti dikutip Banjarmasinpost.co.id dari saluran Youtube Shiratal Mustaqim yang tayang 11 Juni 2017.

Di dalam tausyiahnya, Ustadz Adi Hidayat mendapat pertanyaan tentang bagaimana jika seseorang meninggal di bulan suci ramadhan.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, ada dua hal yang perlu diperhatikan jika berbicara tentang topik tersebut.

Dua hal tersebut adalah waktu dan amal shaleh seorang hamba.

"Kita akan melihat dari dua sudut pandang, yang pertama waktu, waktu memang diistimewakan Allah SWT, ada waktu harian seperti sepertiga malam, ada waktu bulanan, ada juga yang tahunan, seperti ramadhan, banyak keistimewaan, amal sholeh ditingkatkan, maka pahala juga bisa digandakan," papar Ustadz Adi Hidayat.

"Tapi apakah kemudian waktu ini bisa menjadi jaminan seseorang, menjadi pertanda kebaikan bagi orang yang meninggal di ramadhan, maka ini diukur dari segi yang kedua," lanjutnya.

Berdasarkan penjelasan Ustadz Adi Hidayat, tidak semua orang yang meninggal bulan ramadhan dapat dikategorikan orang yang istimewa.

"Sebaik apa amal shaleh yang dia kerjakan. Ini yang paling penting, apa ada orang fasik meninggal di bulan ramadhan dikatakan bahwa dia istimewa?, bahkan ada orang kafir yang meninggal di ramadhan, apa dia kemudian tetap baik di mata Allah? Tidak... Maka penting untuk dilihat bagaimana amal perbuatannya selama di dunia," bebernya kemudian.

"Jadi ukuran kebaikan itu, kapanpun dia meninggal kita tidak bisa menentukannya, karena Allah mengatur sesuai ajarannya seperti surah Al A'raf ayat 34 :

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاء أَجَلُهُمْ لاَ يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلاَ يَسْتَقْدِمُونَ

Artinya:

Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya."

"Apa Anda bisa katakan, Ya Allah tunda sedikit (kematianku) sampai ramadhan tiba. Kematian bukan seperti pernikahan yang bisa direncanakan. Ajal kapanpun bisa tiba."

Terakhir, Ustadz Adi Hidayat berpesan, bahwa memang sudah sepatutnya jika umat muslim senantia beramal shaleh dan berbuat kebaikan karena kapanpun ajal datang menjemput, tak seoraangpun bisa menghindarinya.

"Jadi poinnya, jika anda ingin meninggal dalam kebaikan, maka tingkatkan amal-amal shaleh. Karena kapanpun Anda meninggal, maka Anda meninggal dalam keadaan khusnul khatimah," papar Ustadz Adi Hidayat.

Hal tersebut sejalan dengan Alquran surah Al Fajr ayat 27-30.

يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ (27) ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً

(28) فَادْخُلِي فِي عِبَادِي (29) وَادْخُلِي جَنَّتِي (30)

Artinya:

“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku.”

"Jadi ramadhan, ada yang meninggal bulan itu, belum tentu menjadi tanda kebaikan dalam wafatnya, kecuali jika dia wafat dalam keadaan shaleh karena selalu meningkatkan amal baik kepada Allah SWT," tutup Ustadz Adi Hidayat.

Banjarmasinpost.co.id/Noor Masrida

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved