Berita Jakarta
McDonald`s Tutup Hari Ini, Terungkap Sejarah Gedung Sarinah Hasil Rampasan Perang Soekarno
Gedung Sarinah yang berada di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, tengah jadi perhatian publik menyusul tutupnya McD.
Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Hari ini Minggu 10 Mei 2020 gerai McDonald's (McD) di Gedung Sarinah Jakarta Pusat resmi tutup.
Gedung Sarinah yang berada di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, tengah jadi perhatian publik menyusul tutupnya McD.
Belakangan diketahui, tutupnya restoran cepat saji tersebut karena ada renovasi besar-besaran dari pemilik gedung, PT Sarinah (Persero).
Letaknya yang berada di jantung Kota Jakarta, menjadikan Gedung Sarinah jadi saksi bisu berbagi peristiwa penting di ibu kota seperti demontrasi, hingga terorisme.
• Kopi Lokal Jadi Syarat Erick Thohir Kalau McDonald`s Mau Buka Gerai Lagi di Sarinah
• Cara Mudah Cek Tagihan Listrik Anti Covid-19, Kirim Foto Meteran Lewat WhatsApp PLN
• Live Streaming UFC 249, Tony Ferguson vs Justin Gaethje Menuju Laga Lawan Khabib Nurmagomedov
Gedung tua ini juga menyimpan sejarah panjang sejak republik ini baru seumur jagung.
Kelahiran Sarinah tak bisa dilepaskan dari Soekarno.
Presiden pertama Indonesia ini ingin membangun pusat perbelanjaan pertama di Tanah Air yang diperuntukkan sebagai etalase barang produksi dalam negeri, khususnya yang berasal dari UMKM.
Mal tertua di Indonesia dibangun sebagai salah satu proyek mercusuar Bung Karno saat itu selain pembangunan Monas, GBK, Hotel Indonesia, dan bangunan-bangunan megah lain selama rezim Orde Lama.
Gedung tersebut selesai dibangun dan diresmikan pada 15 Agustus 1966.

Biaya pembangunannya berasal dari dana rampasan perang atau kompensasi dari pemerintah Jepang sebagai konsekuensi atas penjajahannya di Indonesia setelah kalah dalam Perang Dunia II melawan sekutu.
Gedung Sarinah memiliki tinggi 74 meter yang terdiri dari 15 lantai, menjadikannya sebagai bangunan pencakar langit pertama di Indonesia. Sebagai pusat perbelanjaan modern pertama, membuat Sarinah saat itu langsung jadi ikon berbelanja di Jakarta.
Nama Sarinah diambil dari nama salah satu pengasuh Presiden Soekarno di masa kecil. Bung Karno mengaku sangat mengagumi wanita tersebut, Sarinah digambarkan sebagai sosoknya sebagai bentuk kecintaan pada rakyat kecil.
Kecintaan Soekarno dan rasa hormat yang tinggi terhadap Sarinah diwujudkan dengan menamai pusat perbelanjaan pertama di Indonesia sesuai dengan nama pengasuhnya itu.
Gedung Sarinah dikelola oleh PT Department Store Indonesia. Belakangan, namanya berganti menjadi PT Sarinah (Persero). BUMN ini bergerak di bidang usaha perdagangan, penyewaan ruang kantor, hingga money changer.
Tak cuma di Jakarta, Sarinah saat ini memiliki outlet di beberapa kota seperti Bali, Yogyakarta, Solo, dan Malang.