Berita Jakarta

McDonald`s Tutup Hari Ini, Terungkap Sejarah Gedung Sarinah Hasil Rampasan Perang Soekarno

Gedung Sarinah yang berada di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, tengah jadi perhatian publik menyusul tutupnya McD.

Editor: Didik Triomarsidi
sarinah.co.id
Gedung Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat. 

Selain etalase produk UMKM, tujuan awal Sarinah didirikan adalah untuk memenuhi kebutuhan rakyat agar bisa mendapatkan barang-barang murah tetapi dengan mutu yang bagus dan harga yang tidak terlalu tinggi.

Sebagai mal tertua di Indonesia, Sarinah bisa dibilang sepi dari pembeli meski berada di lokasi yang sangat strategis. Tak banyak pengunjung yang berbelanja di pusat berbelanjannya.

Ramainya pengunjung lebih sering terlihat di lantai yang ditempati tenant-tenant sepeti restoran cepat saji hingga tempat karaoke.

Renovasi besar

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut renovasi besar-besaran Gedung Sarinah akan menelan anggaran senilai Rp 700 miliar dan melibatkan sejumlah perusahaan BUMN lainnya. Termasuk PT Wijaya Karya (Persero) yang akan menjadi kontraktornya.

"Saya maunya di situ ada komunitas kesenian. Sabtu-Minggu adalah kesenian kita dimainkan di situ. Bisa pameran lukisan, atau videographic. Culture education community kita jalankan," kata Erick.

"Kurang lebih Rp 700 miliar. Kalau bongkar robohin lebih mahal. Tentu itu di luar ongkos buat operasionalnya jualan. Ada kerja sama dengan BUMN juga bukan swasta. Beberapa perusahaan BUMN akan ada fokus properti, retailnya Sarinah," kata dia lagi.

McDonalds Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat
McDonalds Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat (Twitter/@duwiry)

Menurut Erick, masyarakat di Indonesia kerap lebih mengapresiasi dunia Barat dibandingkan kualitas negeri sendiri. Sehingga, Erick Thohir ingin mengubah konsep Nusantara di Sarinah Thamrin ketika rampung direnovasi yang ditargetkan November 2021.

"Kadang-kadang kita ini terlalu ke barat-baratan. Padahal, waktu (kesenian) kita mainkan di airport di Bali malah diapresiasi," ujarnya.

Tak hanya kesenian, para pelaku industri perfilman Indonesia juga akan ditampilkan di sana beserta produk yang dipasarkan. Sebab, selama ini Sarinah memasarkan berbagai produk yang tak menarik minat pembeli.

"Industri film kita tadinya sempat naik, bisa saja di sini mereka bisa launching produk. Bisa saja film-film Indonesia me-launching dan menjual merchandise-nya di sini," ujarnya.

Erick menjelaskan, wacana renovasi serta mengubah konsep Sarinah sudah lama diusulkan sejak November 2019. Namun, baru terealisasi Juni nanti renovasinya. Para pekerja renovasi bangunan tersebut pun akan bekerja di masa pandemi virus corona (Covid-19) dengan mengikuti protokol kesehatan.

Pembenahan Gedung Sarinah ditargetkan rampung pada November 2021. Padahal, mantan Presiden Klub Sepakbola Inter Milan ini awalnya menginginkan renovasi tersebut tuntas pada Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-75.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejarah Gedung Sarinah, Dibangun Soekarno dari Rampasan Perang Jepang",

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved