Breaking News

Berita Kabupaten Banjar

Pesan 7.000, Dinkes Kabupaten Banjar Baru Terima 1.000 Alat Rapid Test

Pemkab Banjar pesan 7.000 alat rapid test yang akan didistribusikan untuk 20 puskesmas dengan tujuan mendeteksi sebaran Covid-19.

Penulis: Milna Sari | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/MILNA SARI
Petugas gudang farmasi Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, menunjukkan alat rapid test yang baru saja datang disimpan di lemari pendingin, Selasa (12/5/2020). 

Editor: Alpri Widianjono

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Pemkab Banjar memesan 7.000 alat rapid tes untuk seluruh puskesmas di Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan.

Hal itu dikatakan Kadinkes Kabupaten Banjar, dr Diauddin, tentang 7.000 alat rapid test akan didistribusikan untuk 20 puskesmas.

"Pembagiannya nanti sesuai ke;erluan masing-masing puskesmas," ujarnya kepada Banjarmasinpost.co.id, Selasa (12/5/2020).

Namun sayangnya, baru 1.000 alat rapid test yang datang ke gudang farmasi Kabupaten Banjar.

BREAKING NEWS : PSBB Banjarbaru, Batola & Banjar Disetujui, Ini Kata Sekda Kalsel

Penerapan PSBB di Banjarbaru dan Kabupaten Banjar, Dandim Martapura Imbau Ini

Persiapan PSBB Kabupaten Banjar, Camat Gambut: Akan ada Pos Gabungan

PSBB Banjarbaru-Banjar, Dandim Martapura Sebut Tidak Lakukan Jam Malam

"Yang datang baru 1.000, sekalian masker N95 dan masker medis biasa," sebutnya.

Alat rapid test sendiri nantinya digunakan untuk menscreening awal pemeriksaan Covid-19 sebelum dilakukan tes terakhir pendeteksi Covid yang lebih akurat yakni swab.

Terpantau di gudang farmasi di UPT Instalasi Farmasi Kabupaten Banjar memang baru 1.000 alat rapid test yang datang. Alat yang datang langsung disimpan di lemari pendingin.

"Yang datang baru saja ada 1.000," ujar pengelola program UPT instalasi farmasi Dinkes Kabupaten Banjar, Endria.

Sebelumnya ungkapnya stok alat rapid test memang kosong karena sudah didistribusikan ke puskesmas.

Baru kali ini sebutnya pengadaan oleh Pemkab Banjar untuk rapid test. Sebelumnya, alat rapid disalurkan oleh Kemenkes namun jumlahnya tak banyak.

"Baru saja kemarin habisnya, dan ini datang lagi seribu, untuk pengadaan dari Dinkes, kami cuma mengelola gudang farmasi," terangnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Milna Sari)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved