Wabah Corona di Kalsel

Hasil Rapid Test 200-an Orang di Pasar Sentra Antasari Mengagetkan, 46 Dinyatakan Reaktif

Setiap lokasi ada 50-an orang sebagai sampel diantaranya, pedagang pasar, pedagang obat, pedagang beras, pengunjung serta sopir taksi.

Editor: Eka Dinayanti
bpost/dok
Petugas kesehatan melakukan rapid test kepada warga di pasar sentra antasari 

Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Temuan 11 kasus positif Covid-19 di klaster Pasar Sentra Antasari, bahkan ada yang sudah meninggal dunia, ditindak lanjuti dengan tes cepat (rapid test) oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Banjarmasin, di Pasar Sentra Antasari Banjarmasin, Kamis (14/5).

Sebanyak 200-an orang diperiksa kali ini.

Sebelumnya rapid test sudah dilakukan oleh petugas, dengan memeriksa sebanyak 45 orang di kawasan yang sama, Senin (4/5) yang lalu.

Dan kemarin, ada empat lokasi yang ditentukan Tim GTPP Covid-19 Banjarmasin.

Sosok Ini Bikin Paula dan Nagita Slavina Berhijab, Raffi Ahmad & Baim Wong Bereaksi Melihatnya

Doa & Niat Zakat Fitrah Diri dan Anak Istri, Simak Ceramah Ustadz Abdul Somad Soal Zakat Idul Fitri

Gegara Proyek Rp 17 Miliar, Wakil Bupati Aceh Tengah Tega Ancam Bunuh dan Sebut Bupatinya

Setiap lokasi ada 50-an orang sebagai sampel diantaranya, pedagang pasar, pedagang obat, pedagang beras, pengunjung serta sopir taksi.

Saat pemeriksaan berlangsung ternyata masih banyak pedagang yang menolak diperiksa.

Untuk itu petugas melakukan inisiatif dengan mendatangi sejumlah pedagang, agar mereka mau dengan sukarela melakukan rapid test.

“Awal-awal saat kami memulai untuk melakukan rapid test, ada beberapa pedagang yang menolak. Akhirnya kami minta bantuan aparat TNI, Polri Satpol PP untuk menjemput paksa mereka,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, sekaligus juru Bicara GTPP Covid-19, Machli Riyadi.

Hasilnya sebanyak 46 orang yang sering melakukan aktivitas di Pasar Sentra Antasari Banjarmasin, dinyatakan reaktif.

Namun dari hasil reaktif pada tes tersebut masih memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, yakni dengan pemeriksaan swab.

“Yang reaktif itu belum tentu positif. Kami perlu pemeriksaan dengan cara swab,” tambah Machli Riyadi.

Nantinya dari hasil swab itu bisa didapatkan fakta orang yang benar-benar positif mengidap Covid-19.

Lalu setelah itu dilanjutkan penjadwalan proses tracking selanjutnya.

“Nanti berapa orang yang swabnya positif, kami akan menjadwalkan tracking selanjutnya, dan bisa saja berkembang,” tambahnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved