Wabah Corona di Kalsel
Positif Covid-19 di Banjar Tambah 6 Kasus, Tertular dari Transmisi Lokal di Banjarmasin
Pasien Positif Covid-19 di Kabupaten Banjar kembali bertambah sebanyak 6 kasus. Mayoritas, tertular dari transmisi lokal di Kota Banjarmasin
Penulis: Milna Sari | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Pasien Positif Covid-19 di Kabupaten Banjar kembali bertambah sebanyak 6 kasus.
Dengan demikian, saat ini jumlah positif Covid-19 di Kabupaten Banjar menjadi 19 kasus.
Juru bicara Gugus Tugas P3 Covid 19 Kabupaten Banjar, dr Diauddin dalam Vidcon Jumat (15/5/2020) mengungkapkan, adanya penambahan 6 kasus baru terkonfirmasi positif.
Kasus baru ini, terdiri dari 1 kasus berasal dari Aluh-Aluh dan 5 kasus dari Kertak Hanyar.
• Update Covid-19 di Kalsel, Positif Covid-19 Tambah 34 Kasus, Mayorita Hasil Tracking
• Update Covid-19 di Kalsel : 4 PDP Meninggal Dunia
• Positif Covid-19 di Tapin Meningkat, Juru Bicara Gugus Tugas Minta ODP Jujur
"Jadi saat ini jumlah positif 19 orang, PDP 7 orang, ODP 77 orang, dan kasus meninggal 5 orang,"ungkap Diauddin.
Diauddin menyatakan penambahan tersebut mayoritas berasal dari kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kota Banjarmasin seperti Kertak Hanyar.
Penularan terhadap kasus baru Covid-19 ini, terjadi akibat dari transmisi lokal di Kota Banjarmasin.
Diaudin juga menyebut, adanya tambahan satu orang pasien Covid-19 yang meninggal. Pasien ini, berasal dari Pemangkih Laut yang berbatasan dengan Banjarmasin.
"Pasien ini sebelumnya dirawat di RS Banjarmasin kemudian baru dilaporkan ke Kabupaten Banjar setelah meninggal dan ternyata positif Covid 19,"bebernya.
Dengan adanya peningkatan kasus ini, dilaksanakannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang akan dimulai pada Sabtu dini hari (16/5/2020) pada Kabupaten Banjar.
Kadinkes Banjar ini berharap laju penambahan kasus positif bisa ditahan.
"Dalam 15 hari ke depan kita berharap bisa memetakan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Banjar. Kita akan menggelar screening melalui peneriksaan menggunakan rapid tes secara massal di seluruh puskesmas di Kabupaten Banjar,” ungkapnya.
Adapun mereka yang menjalani rapid test adalah kontak erat resiko tinggi, pasien dalam pengawasan dan orang dalam pemantauan serta petugas kesehatan yang berada di garis depan penanganan Covid-19.
• Alami Gejala Ini, Pedagang di CLS Tapin Dievakuasi Ambulans Covid-19
• Protokol Covid-19 Belum Diterapkan, Pedagang Minta Satpol PP Jaga Pintu Masuk Pasar
Bukan Hoax
Dr Diauddin juga membenarnya kabar beberapa rumah sakit di Banjarmasin yang penuh dan tidak mampu menerima pasien lagi karena ledakan kasus suspect dan positif Covid-19.
Bahkan untuk saat ini ruangan, di RSUD Ratu Zalecha saja ruangannya sudah penuh.
"Jadi kabar rumah sakit penuh karena terjadi ledakan kasus itu bukan hoax, bahkan kondisinya sudah mulai memprihatinkan dan tenaga kesehatan mulai kewalahan. Maka dari itu masyarakat harus mendukung pelaksanaan PSBB agar tidak terjadi ledakan kasus ditempat kita,” tegasnya.
(banjarmasinpost.co.id/milna sari)