Berita Banjarmasin

Kisah Pembersih Karung di Banjarmasin Kena Dampak Corona

Pemberlakuan PSBB di wiayah Kota Banjarmasin membuat pembersih karung bekas tak mendapat pasokan karung karena

Penulis: Leni Wulandari | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/LENI WULANDARI
Jemuran karung-karung yang baru dibersihkan Raji, dijemur di jalan menuju rumahnya, Jalan Tatah Bangkal Luar, Kelurahan Kelayan Timur, Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (19/5/2020). 

Editor:  Alpri Widianjono

BANJARMASONPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Jemuran karung-karung yang dijepit pada sebuah tali jemuran terlihat dari tepi Jalan Tatah Bangkal Luar, Kelurahan Kelayan Timur, Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (19/5/2020).

Jemuran karung-karung itu berjejer sepanjang gang sempit yang disambung jembatan melengkung ke atas, menghubungkan rumah warga dari genangan rawa di bawahnya.

Satu rumah di antaranya ialah rumah tempat tinggal Raji (30) dan Yanti (32), pasangan suami istri yang mendiami rumah itu bersama mertua dan kedua anaknyanya.

Saat ditemui di rumahnya pada Selasa (19/5/2020), Raji menjelaskan karung-karung yang ia bersihkan merupakan karung dari pengumpul lain. Setelah karung bekas itu datang dari pengumpul, nantinya Raji yang membersihkan.

Setiap satu karung yang dibersihkan, Raji mendapat upah Rp 60. Kali ini, ia membersihkan sebanyak 10.000 karung. Itu pun dari karung bulan sebelumnya yang dikumpulkan. Dari 10.000 karung yang dikumpulkan, Raji memperoleh upah Rp 60.000.

Gali Lubang, Polresta Banjarmasin Kubur 100 Sepeda Motor di Sini

Lagi, Kemacetan mengular di Kertak Hanyar hingga Pal 6 Banjarmasin

Tak Ingin Stok UDD PMI Banjarmasin Kosong, Dokter Rama Sebar Pesan WA hingga Beri Sembako

Viral Foto Restoran Ramai, Begini Kata Wali Kota Banjarmasin

"Sekarang karungnya diantar bertahap. Sedikit-sedikit. Tidak seperti dulu. Kalau dulu, bisa pakai truk mengantar karungnya ke sini," ucapnya.

Bahkan sebulan lalu Raji mengungkapkan tidak ada karung yang datang. Sebab, ada penahanan jalur transportasi akibat wabah Covid-19 dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Ini baru-baru saja datang lagi. Sudah hampir sebulan tidak ada pemasukan. Soalnya, PSBB. Kan yang bisa jalan cuma mobil angkutan sembako saja," tutur Yanti.

Karena PSBB, mobil yang biasa membawa karung-karung bekas untuk membungkus tepung yang ditunggu-tunggu oleh Raji dan Yanti turut tertahan, tidak bisa melintasi pelabuhan beberapa waktu lalu.

Demi memenuhi keperluan keluarga di saat pandemi ini, dia pun mencari pekerjaan sebagai buruh tani.

(Banjarmasinpost.co.id/Leniwulandari)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved