Wabah Corona di Kalsel
GTPPP Covid-19 Kalsel Siapkan 500 Kantong Mayat dan 100 Peti Jenazah
Positif Covid-19 di Kalsel diprediksi terus meningkat dan melonjak serius hingga pascahari Hari Raya Idulfitri.
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID. BANJARBARU - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan ( Kalsel ) melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melakukan langkah antifipatif guna persiapan penanganan kasus Covid-19.
Tim GTPP Covid-19 berupaya semaksimal mungkin untuk menampung dan menangani, Orang Dalam Pemantauan (ODP) dengan gejala klinis tertentu dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang tak berisiko, serta positif Covid-19 dengan memberikan fasilitas karantina khusus.
Selain gedung karantina khusus Diklat Ambulung dan Bapelkes di Kota Banjarbaru, tim juga mengambil langkah langkah untuk memperbanyak kasur atau tempat tidur guna menampung pengkarantinaan yang terindikasi Covid-19.
"Kami antisipasi dengan rencana total sediakan 1.000 tempat tidur karantina di beberapa lokasi. Selain itu juga, kami pesan kantong mayat 500, termasuk peti jenazah 100 unit," kata Hanif Faisol Nurofiq, Wakil Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel, Kamis (21/5/2020).
Dijelaskan lebih detail, untuk target pemenuhan 1.000 tempat tidur, GTPPP Covid-19 berencana menambah lokasi tambahan karantina.
"Selain Bapelkes dan Ambulung. Kami berencana pakai Gedung Diklat BPSDM, Masih dipikirkan untuk pemakaian asrama haji dengan harapan nanti tidak dipakai untuk operasional haji. Tapi, itu rencana terakhir," katanya.
• UPDATE Covid-19 Kalsel: Terjadi Penambahan 9 Kasus Positif
• Kalselpedia - Link dan Call Center Terkait Kasus Corona di Kalsel
• Peduli Penanganan Covid-19, Jasa Raharja Cabang Kalsel Donasikan Paket Sembako dan APD
• Peduli Masyarakat Terdampak Covid-19, Telkom Witel Kalsel Salurkan Paket Sembako
• Konser Virtual Kedua, Drummer GIGI Ajak Masyarakat Kalsel Ikut Berdonasi
Dijelaskan Hanif sapaanya, optimalisasi itu adalah realita kasus positif Covid-19 yang diprediksi terus meningkat dan bahkan akan melonjak serius hingga pascahari Hari Raya Idulfitri.
Pria yang juga Plt Kepala BPBD Kalsel itu menjelaskan lebih detail mengenai kantong mayat dan peti jenazah.
"Dalam minggu ini ada 500 kantong mayat dan peti jenazah itu saya minta ditempatkan di RS Ulin dan RS Anshari Saleh. Karena tingkat yang datang dan meninggal harus dibungkus peti. Ini langkah antisipatif eskalasi penangan, jika terjadi ledakan kasus positif Covid-19 yang cukup besar, hingga di Lebaran nanti, " kata dia.
Bukan hanya itu, GTPP Covid-19 juga sudah meminta optimalisasi pelayanan di rumah sakit rujukan.
"Untuk RS Anshari Saleh, diperkirakan kontruksi masif untuk tambah ruangan dan besok sudah siap 115 bed, dan di RS Ulin kami sudah mintakan di angka 500 bed. Yang dulunya satu kamar ini satu pasien kini akan dijadikan dua pasien. Hal ini juga dilakukan antisipasi Bukan untuk mendramatisir keadaan karena ini demi penanganan," kata Hanif.
Dari informasi yang dia terima, dua rumah sakit rujukan di Banjarmasin, yaitu RSUD Ulin dan RSUD Ansari Saleh ruangannya sudah penuh. Sehingga, pasien Covid-19 yang dirawat terpaksa diinapkan di IGD dan bangsal.
Bahkan tadi malam tempat tidur yang ada di Menara 3 RSUD Ulin sudah diturunkan ke bangsal untuk digunakan pasein Covid-19.
Selain optimalisasi ruangan perawatan, juga disiapkan satu heksavator untuk disiagakan di pemakaman Covid-19 sebagai antisipasi jika terjadi penolakan dimakamkan di daerah asal.
Pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa, selain melakukan imbauan dengan harapan kesadaran masyarakat menjaga dirinya sendiri agar terhindar virus Corona ini guna mematuhi aturan yang dari pemerintah.
Dijelaskan Hanif, sebagian besar pasien yang dirawat di sejumlah rumah sakit rujukan Covid 19 berasal dari kalangan menengah ke bawah. Pasien datang sudah dalam keadaan kritis, sehingga tingkat kematiannya semakin tinggi.
(Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/wakil-ketua-harian-gtpp-covid-19-kalsel-hanif-faisol-nurofiq-kamis-2152020.jpg)