Berita Banjarmasin
Kembali Gelar Webiner, Komunitas Pelangi Angkat Tema Pandemi Covid-19 dan Kerentanan Perempuan
Komunitas Pelangi; Jaringan Perempuan Interfaith untuk Kesetaraan, Keadilan dan Perdamaian Kalsel, kembali menggelar kegiatan live webinar

Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Komunitas Pelangi; Jaringan Perempuan Interfaith untuk Kesetaraan, Keadilan dan Perdamaian Kalimantan Selatan, kembali menggelar kegiatan live webinar.
Ini kegiatan kedua yang diselenggarakan selama bulan Ramadan dan berlangsung secara live webinar dengan mengangkat tema Kerentanan Kesehatan Perempuan terhadap Pandemi Covid-19. Kegiatan ini berlangsung kurang lebih empat jam mulai pukul 14.00 WITA sampai 16.00 wita.
Ketua Komunitas Pelangi; Jaringan Perempuan Interfaith untuk Kesetaraan, Keadilan dan Perdamaian Kalimantan Selatan, Mariatul Asiah mengatakan fokus dari tema ini adalah karena adanya keprihatinan dengan meningkatnya angka persebaran Covid-19 baik secara nasional maupun lokal.
"Di Kalsel sendiri sudah mencapai 600 kasus dan Banjarmasin adalah salah satu kota dengan kasus terbanyak, selain kabupaten Tanah Bumbu dan Batola," ujarnya saat ditemui Banjarmasinpost.co.id, (Senin, 25/05/20).
• Kisah Tenaga Medis Layani Pasien di RS H Hasan Basry Kandangan, Tiga Bulan Tak Pulang ke Rumah
• Awas Bagi Membandel, Siap-siap Tinggal di Kamar Eks Ruang Jenazah RSUD Hadji Boejasin Pelaihari
• Jangan Asal Masuk Kantor Setelah Lebaran? Berikut Daftar Aturan Baru Karyawan Jika Harus ke Kantor
• 4 Negara Islam Ini Terapkan Jam Malam Selama Libur Hari Raya Idul Fitri 1441 H, Begini Kondisinya
Mariatul mengatakan kebijakan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB tahap II sudah berakhir pada 21/05/20, seharusnya ada penurunan sebagai dampak dari dilaksanakannya PSBB yang kedua.
"Pelaksanaan PSBB tahap II sudah berakhir tapi justru yang terjadi persebaran semakin meningkat dan meluas apalagi setelah dilakukannya Rapid Test di 6 pasar, sehingga PSBB tahap III pun dilanjutkan kembali selama 10 hari ke depan," tambahnya.
Ia juga menyangkan data terpilah yang disampaikan oleh Tim Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 baik Kalsel maupun Banjarmasin, tidak pernah disebutkan ke publik berapa jumlah pasien perempuan dan anak yag telah terpapar Covid-19.
"Kerentanan kesehatan perempuan dan anak dalam semua level lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki, sehingga dikhawatirkan kasus positif yang dialami perempuan tidak mendapatkan perhatian yang selayaknya dan berimbas pada kebijakan penanganan yang tidak sensitif gender," ujarnya.
• Bolehkah Menggabung Puasa Syawal dengan Qadha Puasa Ramadhan? Ustadz Abdul Somad Jelaskan Ini
• Tata Cara Membayar Utang Puasa Ramadhan 1441 H, Lebih Dulu Bayar Qadha atau Puasa Syawal?
• 4 Negara Islam Ini Terapkan Jam Malam Selama Libur Hari Raya Idul Fitri 1441 H, Begini Kondisinya
Hadir sebagai Nara sumber dalam diskusi ini Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin sekaligus Tim Gugus Tugas P2 Banjarmasin, Dr. Machli Syarkawi, SH, MH, Dokter Spesialis Paru RSUD Ulin Banjarmasin sekaligus sebagai survivor Corona, dr. Ira Nurrasyidah, Sp.P, Direktus Eksekutif PKB Provinsi Kalsel, Hapni dan Pengamat Masalah Gender Jurusan Fisip Universitas Palangkaraya Kalimantan Tengah, Evi Nurleni.
Anggota DPRD Kalsel ini Harapkan Masyarakat Miskin Tahu Ada Bantuan Hukum |
![]() |
---|
Laksanakan Kegiatan Sesuai LKKL, Poliban Raih Predikat Sangat Baik Atas Kinerja Anggaran Tahun 2020 |
![]() |
---|
Kejari Banjarmasin Dalami Dugaan Penyelewengan Dana Komite Sekolah, 40 Guru Diperiksa |
![]() |
---|
Vaksin untuk Lansia dan Pelayan Publik Telah Tiba di Kalsel, Target Vaksinasi 39 Ribu |
![]() |
---|
Tak Lagi Berstatus Darurat Banjir, Satgas Normalisasi Sungai Banjarmasin Teruskan Sasar JBG |
![]() |
---|