Pembatasan Sosial Kelurahan Humanis
Sopir Angkutan dari Kalsel Wajib Memperlihatkan ini, Pasokan Ayam Potong di Kalteng Terancam
Keputusan tersebut dinilai sejumlah warga Palangkaraya akan berdampak pada pasokan bahan kebutuhan pokok yang selama ini didatangkan dari Kalse
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKARAYA - Sejumlah penjual ayam goreng cepat saji di Palangkaraya mengkhawatirkan pasokan bahan baku dan melonjaknya harga akibat pengetatan pemeriksaan di akses masuk ibu kota Kalimantan Tengah tersebut.
Pemko Palangkaraya mewajibkan sopir angkutan barang dari arah Kalsel, yang hendak masuk Palangkaraya, memperlihatkan surat keterangan bebas virus corona.
Keputusan tersebut dinilai sejumlah warga Palangkaraya akan berdampak pada pasokan bahan kebutuhan pokok yang selama ini didatangkan dari Kalsel seperti sembako dan bahan bakar minyak.
• Ingat! Hanya Orang-orang Ini yang Bisa urus SIKM, Izin untuk Keluar Masuk Jakarta
• Permintaan Maaf Billy Syahputra Soal Prank Jual Rumah Olga, Sempat Buat Raffi, Nagita & Nikita Syok
• Benarkah Puncak Pandemi Sudah Lewat? Ini Sejumlah Fakta Covid-19 di Indonesia
“Hari ini stok ayam masih ada. Yang kami khawatirkan dalam beberapa hari ke depan. Karena selama ini ayam potong yang dijual di pasar tradisional kebanyakan dari peternak besar di Kalsel. Itu karena harganya lebih murah dan ukurannya lebih besar,” ujar Rima Melati, penjual ayam goreng di Palangkaraya, Selasa (26/5).
Tak hanya ayam, bebek di Kalteng juga banyak yang dipasok dari Kalsel.
Rianto, penjual bebek goreng di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), mengatakan sudah beberapa hari ini tak mendapatkan pasokan.
“Sudah beberapa hari ini, kami tidak jual bebek goreng. Stok di pasar Sampit kosong karena tidak ada kiriman dari Kalsel,” ujar Rianto.
Ketatnya pemeriksaan angkutan dari arah Kalsel di Palangkaraya dipastikan berimbas ke Kotim.
Hal itu karena pasokan dari Kalsel harus melewati Palangkaraya.
Ketua Perhimpunan Perunggasan Indonesia (Pinsar) Kalteng, Andi Bustan, saat dikonfirmasi mengenai aturan tersebut, mengaku mendapatkan keluhan dari peternak pemasok di Kalsel.
“Semua mengeluh kepada saya. Mereka bahkan sepakat untuk memboikot memasok ayam ke Kalteng. Tiga hari saja boikot dilakukan, Kalteng akan kehabisan ayam potong,” kata dosen Fakultas Pertanian Universitas Palangkaraya ini.
Andi juga mendapatkan keluhan dari peternak ayam di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulangpisau.
Kendati sama-sama berada di wilayah Kalteng, sopir angkutan mereka juga kesulitan masuk Palangkaraya.
Andi mengingatkan peternak di Kalteng tidak mampu memenuhi kebutuhan warga daerah ini.
Oleh karena itu dia telah membicarakan masalah ini dengan Dinas Ketahanan Pangan Pemprov Kalteng.
(edisi cetak)