Berita Kotabaru
Soal Nelayan Kotabaru Ditemukan Tidak Bernyawa, Ini Penjelasan Kasat Polair
Kasat Polair AKP Christugus Lirens mengatakan, korban tewas murni karena musibah. Keluarga tolak divisum
Penulis: Herliansyah | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID,KOTABARU - Seorang nelayan tradisional, Mustari (65) warga Perumnas Hilir Muara, RT 006/RW 003, Desa Hilir Muara, Kecamatan Pulaulaut Sigam yang ditemukan sudah tidak bernyawa, Minggu (31/5/2020) di sekitar perairan Tanjung Dewa, Kotabaru terungkap.
Kapolres Kotabaru AKBP Andi Adnan Syafruddin SIK melalui Kasat Polair AKP Christugus Lirens mengatakan, korban tewas murni karena musibah.
Menurut Christugus karena pihak keluarga menolak, ketika korban akan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pangeran Jaya Sumitra untuk dilakukan visum.
"Keluarga Korban yang diwakili anaknya, Muhammad Ramadani menolak dan menerima kematian korban sebagai musibah pada bekerja mencari ikan di laut," kata Christugus kepada banjarmasinpost.co.id.
• Nelayan Kotabaru Tewas di Atas Perahu, Ini Dugaan Penyebab Kematiannya
• Reaksi Keras Susi Pudjiastuti soal Penyiksaan ABK Indonesia di Kapal Nelayan China
• Menghilang di Pantai Grigak Gunung Kidul, Nelayan Ini Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Ditemukan korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa di dalam perahu balapan miliknya, berawal pada Minggu, 31 Mei 2020 sekitar pukul 13.00 Wita , salah seorang saksi mata Abdul Haris pergi mencari ikan.
Ketika di perairan sekitar Tanjung Dewa, tepatnya pada koordinat S 3°8'568'' - E 116°16'278'' Abdul Haris didatangi salah satu nelayan yang ketika itu juga sedang mencari ikan.
Kemudian nelayan yang menghampiri, meminta tolong dan memberitahukan bahwa telah menemukan korban dalam keadaan sudah meninggal dunia di perahu balapan milik korban.
• Kejanggalan Pencemaran Sungai Satui, Nelayan Rasakan Keanehan Fisik Air
"Setelah saksi (Abdul Haris) melihat yang meninggal, ternyata mengenali korban adalah Mustari yang juga tetangganya," jelas Christugus.
Oleh Abdul Haris kemudian menarik perahu yang di dalamnya masih ada korban dan menyerahkannya kepada keluarga.
(banjarmasinpost.co.id/helriansyah)