Penyerangan Kantor Polsek Daha Selatan
Penyerang Polsek Daha Kabupaten HSS Berinisial AR, Sekampung dengan Korban
Pelaku lebih dulu melakukan pembakaran mobil patroli Polsek Daha Selatan Kabupaten HSS dan kemudian menyerang petugas.
Penulis: Irfani Rahman | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Motif penyerangan Polsek Daha Selatan, Polres Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan, menyebabkan tewasnya Brigadir Leonardo anggota polsek, masih didalami pihak penyidik gabungan Polda Kalsel serta Polres Hulu Sungai Selatan.
Termasuk, identitas pelaku, warga Daha, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), sudah dikantongi petugas. Dan di lokasi, petugas telah mendapati bebertapa barang bukti .
Kabid Humas Polda Kalimantan Selatan (Kalsel), Kombes M Rifa’I, mengatakan kepada Banjarmasinpost.co.id, motif masih dilakukan penyidikan dan anggota masih melakukan penyelidikan.
Menurutnya, dari informasi, peristiwa penyerangan terjadi sekitar pukul 02.15 Wita. Pelaku lebih dulu melakukan pembakaran mobil patroli Polsek Daha Selatan dan kemudian melakukan penyerangan kepada petugas, menggunakan sebilah samurai.
• Breaking News : Pria Tenteng Samurai Serang Polsek Daha Selatan HSS, 1 Anggota Kena Bacok
• Ditebas Samurai, Brigadir Leonardo Tewas di Ruang SPKT Polsek Daha Selatan
• Motif Penyerangan Mapolsek Daha Selatan Masih Penyelidikan, Kapolres HSS Sebut Pelaku Hanya 1 Orang
Setelah menyerang dan melukai petugas hingga meninggal, pelaku kemudian melakukan penyerangan kepada anggota lainnya hingga membuat luka.
Rifa"I mengatakan, tindakan tegas diambil oleh petugas, karena sebelumnya telah diberikan peringatan untuk menyerahkan diri namun tak diindahkan.
Pelaku yang bersembunyi di ruangan Unit Reskrim Polsek Daha Selatan, dapat segera dilumpuhkan oleh petugas Polres HSS dan meninggal di RS.
Dalam pemeriksaan di lokasi kejadian, petugas temukan sejumlah barang bukti, sepeda motor yang dipakai pelaku, sebuah jerigen bensin, sebilah samurai, dokumen-dokumen beridentitas ISIS, syal dan ID Card ISIS, serta selembar surat wasiat bertulis tangan dan Al-Qur'an kecil yang disimpan dalam tas pinggang pelaku.
"Untuk motif, masih kami dalami ," papar Rifa'I via pesan pendek, Senin (1/6/2020) sore.
Rifai mengatakan, untuk identitas pelaku adalah AR berusia sekitar 20 tahun, masih bujangan, warga sekitar Daha, serta tinggal satu kampung dengan korban namun tak saling kenal.
(Banjarmasinpost.co.id/Irfani)