Berita Banjarmasin
Polsek Daha Selatan HSS Diserang, Syaifullah Tamliha Minta TNI Polri Waspadai Simpatisan ISIS
Anggota DPR RI Asal Kalsel, Syaifullah Tamliha meminta TNI Polri mewaspadai simpatisasi ISIS
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Meskipun sampai saat ini Polisi belum mengumumkan hasil penyidikan atas modus pelaku penyerangan terhadap Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Daha Selatan, Hulu Sungai Selatan (HSS).
Namun Polri dan TNI perlu meningkatkan kewaspadaan kemungkinan adanya simpatisan Islamic State of Iraq and Suriah(ISIS) yang meniru gaya dan cara melalui media sosial.
Hal tersebut disuarakan oleh anggota DPRRI asal Kalsel, Syaifullah Tamliha.
Kepada banjarmasinpost.co.id, disebutkanya TNI dan Polri diminta mengungkapnya dan mewaspadai adanya simpatisan itu.
• Begini Kronologis Lengkap Penyerangan Polsek Daha Selatan HSS, Titip Uang ke Orang Tua Rp 1,8 Juta
• Kapolda Kunjungi Rumah Anggota Polsek Daha Selatan yang Meninggal Akibat Penyerangan
• Kapolri Bereaksi, Naikkan Pangkat Anggota Polsek Daha Selatan yang Tewas Diserang Pria Bersamurai
"Radikalisme di Kalimantan Selatan perlu ditumpas agar tidak menjalar kepada masyarakat lainnya dengan melibatkan tokoh ulama sehingga pemahaman pemeluk agama Islam yg mayoritas di Kalsel bisa dicerna secara kafah atau menyeluruh (komprehensif)," urai Syaifullah Tamliha, Selasa (2/6/2020).
Dijelaskannya, program deradikalisme hendaknya terus-menerus dilakukan meskipun dalam suasana pandemi Covid-19.
"Kewaspadaan TNI dan Polri mesti dilakukan, sebab kedua lembaga tsb telah mendapatkan tugas sebagaimana hasil revisi UU tentang Tindak Pidana Terorisme. Intelijen TNI dan Polri bisa bertindak sebelum terjadinya aksi teror," jelasnya.
Sebelumnya, disebutkan bahwa Kapolri Berikan Kenaikan Pangkat Luar Biasa kepada Polisi yang Wafat di serang Teroris di Daha Selatan Kalsel.
Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) diberikan kepada anggota Polsek Daha Selatan, Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan (Kalsel) yang menjadi korban penyerangan orang tak dikenal (OTK) dengan sebilah samurai.
"Sudah, Kapolri berikan penghargaan KPLB," kata Kapolda Kalsel, Irjen Nico Afinta saat dikonfirmasi, Jakarta, Senin (1/6).
Dalam peristiwa tersebut, dua anggota kepolisian menjadi korban, yakni Brigadir Leonardo dan Brigadir Djoman Sahat Manik Raja.
Brigadir Leonardo dinyatakan meninggal dunia usai menerima sabetan samurai pelaku, sedangkan Brigadir Djoman Sahat Manik Raja mengalami luka-luka.
Selain KPLB, Kapolri Jenderal Idham Azis juga menginstruksikan Kapolda Kalsel, Irjen Nico Afinta dan jajaran membantu dan memberikan santunan kepada keluarga yang ditinggalkan korban. "
Kapolri dukung, saya dengan seluruh anggota Polda Kalsel juga mendukung, karena 1 anggota kami kesulitan, maka seluruh anggota siap mendukung," ujar Nico.