Aruh Adat Suku Dayak Balangan
Aruh Adat, Pesta Panen Suku Dayak di Balangan yang Masih Terus Digelar Tahunan
Aruh adat atau yang dikenal juga sebagai pesta panen merupakan tradisi suku dayak di wilayah pegunungan meratus di Balangan.
Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Kabupaten Balangan memiliki sejumlah budaya yang masih digelar oleh masyarakat setempat.
Khususnya pada wilayah Kecamatan Halong dan Tebing Tinggi.
Dimana warganya kebanyakan merupakan suku dayak.
Pada umumya, sebagian warga di dua kecamatan ini memiliki tradisi tahunan, di antaranya adalah aruh adat.
Aruh adat atau yang dikenal juga sebagai pesta panen merupakan tradisi suku dayak di wilayah pegunungan meratus di Balangan.
• Akhirnya Kemenkeu Pastikan Gaji Ke-13 PNS, TNI, Polri dan Pensiunan Cair, Tapi Dibahas Akhir Tahun
• Sandal Ruben Onsu dan Sarwendah Sering Curi Perhatian, Ada yang Seharga Motor
• Azriel Kembali Beri Pesan Menohok Pada Krisdayanti dan Raul Lemos
Setiap tahunnya, mereka akan menggelar kegiatan tersebut sebagai bentuk syukur kepada Pencipta, dikenal juga sebagai Bhatara.
Aruh adat dipercaya sebagai ucapan terimakasih yang diberikan terhadap Tuhan yang mereka yakini.
Begitulah yang disampaikan oleh pengurus Dewan Adat Dayak Balangan, Leludinata.
"Melalui aruh adat ini adalah bentuk syukur kami atas hasil panen yang didapat setiap tahunnya," ucap Lelu.
Biasanya ujar Lelu, dalam penyelenggaraan aruh adat, ada syarat-syarat yang wajib dilaksanakan.
Selain itu, aruh adat digelar mulai dari kegiatan aruh yang lebih kecil, hingga aruh adat yang melibatkan orang banyak atau kelompok.
(Banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti)