ODGJ di Tala Hidup dalam Kurungan

Lebih 20 Tahun ODGJ di Desa Pandahan Tala Dikurung, ini Alasan Sang Kakak

Lelaki 40-an tahun lebih itu menyandarkan tubuhnya di pojok dengan posisi duduk sembari terus menangkupkan kedua betisnya.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/roy
Nurminah berbincang dengan Kades Pandahan Alfian Taurus (kiri) dan tokoh pemuda Tala M Hardiansyah yang berempati melihat nasib sang adik yang berpuluh tahun mengalami gangguan kejiwaan.  

Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Telah cukup lama Rafudin mengalami gangguan kejiwaan, puluhan tahun.

Selama itu pula warga RT 6 Desa Pandahan, Kecamatan Batibati, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), ini menghabiskan hari-harinya di balik kurungan bak penjara.

"Sudah lama sekali. Kalau 20-an tahun, ada, lebihnya saja lagi," tutur Nurminah, sang kakak, Kamis (11/6/2020).

Janda tua ini menerangkan dirinya terpaksa mengurung sang adik demi kebaikan bersama.

BREAKING NEWS - Dalam Kurungan Kayu itu, ODGJ di Pandahan Tala Melewati Hari demi Hari

Mau Terhindar Penyakit Kronis? Puasa Senin Kamis, Berikut Bacaan, Niat & Keutamaannya

Gara-gara Semua Tamu Ulang Tahun Dirapid Test, Momo Geisha Kembali Kena Nyinyir Netizen

Pasalnya, dulu pernah dilepas dan berkeliaran di lingkungan sekitar namun kemudian kerap memunculkan masalah.

Masalah apa? "Bisa mengamuk. Karena itu ketimbang membahayakan orang lain, lebih baik dikurung saja di rumah meski berat hati," ucap Nurminah.

Di dalam kurungan kayu galam yang menempal di dinding bagian dapur berukuran sekitar 2x1 meter itulah Rafudin melewati hari demi hari.

Semua dilakukan di situ, seperti makan maupun buang air kecil besar.

Ada dua lubang ukuran sedang di lantai di area kurungan itu.

Fungsinya antara lain untuk buang air kecil dan atau kotoran.

Namun Nurminah sangat telaten dan sabar.

Ia rutin membersihkan sehingga lantai selalu bersih dan tak bau.

Tak sehelai benang pun menempal di tubuh Rafudin.

Saat banjarmasinpost.co.id mendekat, nyaris tak ada ekspresi apa pun.

Lelaki 40-an tahun lebih itu menyandarkan tubuhnya di pojok dengan posisi duduk sembari terus menangkupkan kedua betisnya.

Sesekali bola matanya menatap kosong.

Senyum kadang mengembang di bibirnya yang bersanggulkan kumis hitam yang cukup tebal.

Meski tubuhnya tampak ringkih, namun terlihat bugar.

"Dia makannya gancang (kuat). Makanya sehat kan badannya," tandas Nurminah.

(banjarmasinpoat.co.id/roy)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved