Berita Hulu Sungai Tengah
Apel Kesiapsiagaan Antisipasi Karhutla Digelar di Kabupaten HST
Mengantisipasi bencana karhutla, Kodim bersama Polres dan Pemkab HST menggelar apel kesiapsiagaan yang bertujuan untuk cegah dan cepat tanggulangi.
Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI – Cakupan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalimantan Selatan ( Kalsel ), masih tinggi.
Hal ini berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten HST dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
Pada tahun 2018, kebakaran hutan dan lahan seluas 328 hektare.
Sedangkan pada tahun 2019 area kebakaran hutan dan lahan seluas 249,18 hektare yang tersebar di 11 kecamatan.
• Luasan Terbakar Dampak Karhutla di HST Mencapai 254 Hektare, Ini yang Bakal Dilakukan BPBD HST
• Dandim Barabai Sosialisasikan Pencegahan Karhutla, Polres HST Buru Pelaku Pembakaran
Dampak pada tahun 2019, wilayah Barabai diliputi kabut tebal. Sejumlah pelajar di SIT Al Khair dilarikan ke rumah sakit akibat sesak napas.
Mengantisipasi tidak terulang, Kodim 1002/Barabai, Pemkab HST dan Polres HST menggelar apel kesiapsiagaan penanggunlangan bencana karhutla.
Kegiatan berlangsung di halaman Satpas SIM Polres HST, Jalan Tanjungpura, Pagat, Batu Benawa, Kamis (18/6/2020).
Apel dipimpin Wakil Bupati Berry Nahdian Forqan, Dandim Letkol Inf Muh Ishak H Baharuddin dan Kapolres AKBP Danang Widaryanto.
• Patroli di Wilayah Berpotensi Karhutla, Petugas HST Gunakan Pendekatan Kosmos Untuk Mengurangi
• Pemadaman Karhutla di HST Sampai Malam Hari, Diduga ada Pembukaan Lahan
Dikatakan Berry , apel gelar pasukan ini merupakan bentuk antisipasi penanganan kebakaran hutan dan lahan.
Hal ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan tekat untuk saling membantu menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan.
Apalagi, kebakaran hutan dan lahan berpotensi menghasilkan bencana asap di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
"Kita tidak boleh hanya tinggal diam, kewaspadaan terhadap bencana dan kesiapsiagaan dalam mengantisipasi harus dilakukan. Termasuk risiko bencana. Apalagi HST termasuk wilayah yang rentan terkena bencana seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan bencana kebakaran," bebernya.
• Udara Berasap Akibat Karhutla di HST, SIT Al Khari Gunakan Masker, Bupati Ikut Membagikan Masker
• Limpasu Sudah Terdeteksi Titik Api, Ini Daerah Rawan Karhutla di Kabupaten HST
Ia mengakui, besarnya luasan lahan kebakaran hutan pada 2019 lalu terjadi karena kelemahan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.
Namun, ia berharap agar ke depan pihaknya mampu mengidentifikasi, menganalisa dan mengambil tindakan pencegahan dan mitigasi bencana kebakaran hutan.
"Kami ingin meminimalisir dampak karhutla.
Upaya penanggulangan bencana di Kabupaten HST perlu penanganan yang komprehensif dan terkoordinir antar intansi pemerintah, swasta maupun organisasi kemasyarakatan di daerah,” katanya.
( Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)
Perbaiki Jembatan, Warga Awang Besar Gotong Royong Bersama Anggota Koramil Barabai |
![]() |
---|
Dinilai Berkelakuan Baik, 164 Warga Binaan Rutan Barabai Terima Remisi Satu Sampai Lima Bulan |
![]() |
---|
Keseruan Lomba Balogo di Hulu Sungai Tengah, Para Pelajar Semangat Rebutkan Hadiah Jutaan Rupiah |
![]() |
---|
STNK Mati Tak Bakal Didenda, Asal Jangan Sampai Lewat Tanggal Ini |
![]() |
---|
Pelaku Pembakaran MAN 1 Barabai Bakal Segera Disidangkan |
![]() |
---|