Wabah Virus Corona
Ada Jadwal Rapid Test, Ratusan Warga Menghilang dari Kampungnya, Begini Kisahnya
Ratusan warga dua kampung di Kelurahan Mesjid Priyayi, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten mengungsi karena menolak ikuti rapid test
Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID - Ratusan warga di Kampung Masigit dan kampung lainnya di Kelurahan Mesjid Priyayi, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten, menolak ikuti rapid test dan memilih mengungsi, Senin (15/6/2020).
Dilansir dari Tribunnews, peristiwa itu disebabkan kurangnya sosialisasi terkait rapid tes dari pihak terkait.
“Seharusnya ada yang menjelaskan kepada masyarakat bahwa rapid test ini tidak akan menyengsarakan mereka. Ini demi kebaikan bersama,” kata salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
“Saya sudah mencoba menenangkan, tapi kan masyarakat tidak peduli, saya bukan siapa-siapa,” tuturnya.
“Sekarang ini tersisa para pemuda dan bapak-bapak saja untuk berjaga. Kalau yang anak-anak, perempuan dan yang sakit sudah diungsikan,” katanya.
• UPDATE Covid-19 Indonesia Jumat 19 Juni: Akhirnya Tembus 20.000 Spesimen Diperiksa dalam Sehari
• KPK Ungkap 89 Persen Pelatihan Kartu Prakerja Gratis, Kemitraan Sarat Konflik Kepentingan
• UPDATE Virus Corona Indonesia 19 Juni: Rekor 1.331 Kasus Baru Covid-19, Ini 4 Pemicunya
Hal yang sama juga diungkapkan Camat Kasemen, Gholib Abdul Mutholib. Dirinya berharap, sosialisasi dilakukan dari dinas kesehatan.
"Yah kalau dari kecamatan atau kelurahan itu enggak ada. Soalnya itu kan masalah kesehatan, jadi harus orang yang benar-benar dari Dinas Kesehatan yang melakukan sosialisasi," kata dia.
"Kalau dari kami kan khawatir tidak benar sosialisasinya. Tapi, kalau sosialisasi pengumuman dari pemerintah, itu pasti kami teruskan hingga RT," sambungnya.
Menurut Gholib, tak hanya warga Kampung Masigit yang mengungsi, tetapi juga ada satu kampung lainnya yang mengungsi. (Aprillia Ika).