Gerhana Matahari Cincin
Di Kalsel Gerhana Matahari Cincin Mulai Pukul 15.32 Wita, Ini Wilayah dan Waktu Menyaksikannya
Gerhana Matahari cincin akan bisa disaksikan lagi pada Minggu (21/6/2020). Di Kalsel, fenomana gerhana matahari cincin mulai pukul 15.32 Wita
Editor: Anjar Wulandari
BANJARMASINPOST.CO.ID - Pada hari Minggu (21/6/2020), kita akan bisa menyaksikan lagi fenomena alam Gerhana Matahari Cincin. Di Kalsel gerhana matahari cincin mulai pukul 15.32 Wita.
Tak hanya di Kalsel, masyarakat di sejumlah wilayah Indonesia pun akan dapat menyaksikan fenomena langit gerhana matahari cincin (GMC).
Sementara itu, berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sekitar 83 pusat kota di Indonesia tidak dapat melihat GMC karena magnitudonya berada di bawah 0.
• Fenomena Langit Gerhana Matahari Cincin Terjadi 21 Juni 2020, Ini Daerah yang Bisa Menyaksikan
• Bacaan Niat dan Tatacara Salat Gerhana Matahari Cincin Serta Daftar Wilayah Indonesia yang Dilewati
Berikut adalah jadwal penampakan GMC di wilayah yang bisa dilihat pada Minggu, 21 Juni 2020
1. Aceh, gerhana mulai terjadi pada pukul 13.16 WIB, puncak gerhana terjadi pukul 14.40 WIB, dan berakhir pada pukul 15.48 WIB.
2. Sumatera Utara, gerhana akan dimulai pukul 13.37 WIB, puncaknya terjadi pada pukul 14.48 WIB, dan berakhir pada pukul 15.48 WIB.
3. Sumatera Barat, gerhana akan mulai pukul 14.03 WIB, mencapai puncak pukul 14.54 WIB, dan berakhir pukul 15.37 WIB.
4. Riau, gerhana dimulai pukul 13.53 WIB, dengan puncak pada pukul 14.57 WIB, dan gerhana akan berakhir pukul 15.50 WIB.
5. Bengkulu, gerhana dimulai pada pukul 14.29 WIB, puncaknya pukul 14.59 WIB, dan gerhana akan berakhir pukul 15.21 WIB.
6. Jambi, gerhana terjadi mulai pukul 14.16 WIB, puncak pada pukul 15.00 WIB, dan berakhir pukul 15.44 WIB.
7. Kepulauan Riau, gerhana terjadi mulai pukul 14.00 WIB, puncaknya pada pukul 15.06 WIB, dan berakhir pada pukul 16.12 WIB.
8. Sumatera Selatan, gerhana dimulai pada pukul 14.31 WIB, dengan puncak terjadi pukul 15.04 WIB, dan berakhir pada pukul 15.36 WIB.
9. Lampung, gerhana terjadi mulai pukul 14.41 WIB, puncaknya pada pukul 15.07 WIB, dan berakhir pada pukul 15.33 WIB.
10. Kepulauan Bangka Belitung, gerhana dimulai pukul 14.25 WIB, puncaknya pukul 15.10 WIB, dan berakhir pukul 15.51 WIB.

11. Indramayu, gerhana dimulai pukul 15.11 WIB, puncaknya pukul 15.14 WIB, dan berakhir pada pukul 15.16 WIB.
12. Jawa Tengah, gerhana dimulai pukul 14.59 WIB, puncaknya pukul 15.18 WIB, dan berakhir pada pukul 15.38 WIB.
13. Jawa Timur, gerhana dimulai pukul 14.57 WIB, dengan puncak pukul 15.21 WIB, dan berakhir pada pukul 15.48 WIB.
14. Kalimantan Barat, gerhana dimulai pukul 14.13 WIB, puncaknya pukul 15.17 WIB, dan berakhir pukul 16.14 WIB.
15. Kalimantan Tengah, gerhana mulai pukul 14.26 WIB, puncaknya pukul 15.22 WIB, dan berakhir pukul 16.14 WIB.
16. Kalimantan Selatan, gerhana mulai pukul 15.32 Wita, puncaknya pukul 16.25 Wita, dan berakhir pukul 17.11 Wita.
17. Kalimantan Timur, gerhana mulai pukul 15.15 Wita, puncaknya pukul 16.25 Wita, dan berakhir pukul 17.25 Wita.
18. Bali, gerhana mulai pukul 16.04 Wita, puncaknya pukul 16.24 Wita, dan berakhir pukul 16.44 Wita.
19. Nusa Tenggara Barat, mulai gerhana pukul 15.59 Wita, puncaknya pukul 16.27 Wita, dan berakhir pukul 16.56 Wita.
20. Nusa Tenggara Timur, mulai gerhana pukul 15.53 Wita, puncaknya pukul 16.27 Wita, dan berakhir pukul 17.10 Wita.
21. Sulawesi Barat, mulai gerhana pukul 15.31 Wita, puncaknya pukul 16.29 Wita, dan berakhir pukul 17.20 Wita.
22. Sulawesi Selatan, mulai gerhana pukul 15.35 Wita, puncaknya pukul 16.30 Wita, dan berakhir pukul 17.19 Wita.
23. Sulawesi Tengah, mulai gerhana terjadi pukul 15.26 Wita, puncaknya pukul 16.30 Wita, dan gerhana berakhir pukul 17.25 Wita.
25. Sulawesi Tenggara, mulai gerhana terjadi pukul 15.38 Wita, puncaknya pukul 16.32 Wita, dan akan berakhir pukul 17.18 Wita.
26. Gorontalo, mulai gerhana terjadi pukul 15.28 Wita, puncaknya pukul 16.31 Wita, dan akan berakhir pukul 17.26 Wita.
27. Sulawesi Utara, mulai gerhana terjadi pukul 15.24 Wita, puncaknya pukul 16.32 Wita, dan berakhir pada pukul 17.31 Wita.
28. Maluku Utara, gerhana dimulai pukul 16.29 WIT, puncaknya pada pukul 17.34 WIT, dan berakhir pukul 18.30 WIT.
29. Maluku, mulai gerhana pukul 16.39 WIT, puncaknya terjadi pukul 17.35 WIT, dan akan berakhir pukul 18.26 WIT.
30. Papua Barat, gerhana dimulai pukul 16.34 WIT, puncaknya pada pukul 17.36 WIT, dan kontak akhirnya tidak akan teramati karena matahari telah terbenam sebelum peristiwa itu terjadi.
31. Papua, gerhana dimulai pukul 16.36 WIT, puncak gerhana terjadi pukul 17.37 WIT. Sebagian wilayah bahkan tidak akan melihat puncak gerhana karena matahari sudah terbenam lebih dahulu.
• Jadwal & Daftar Daerah yang Dapat Lihat Gerhana Matahari Cincin Minggu 21 Juni 2020
* Panduan Amalan dan Bacaan Niat Shalat Gerhana Matahari
Sebentar lagi, Fenomena Langit berupa Gerhana Matahari Cincin akan terjadi. Ada baiknya Anda tahu panduan dan bacaan Niat Shalat Gerhana Matahari.
Diketahui, fenomena langit Gerhana Matahari Cincin diprediksi akan terjadi di beberapa wilayah Indonesia pada tanggal 21 Juni 2020 nanti.
Saat momen gerhana matahari cincin terjadi, umat islam dianjurkan untuk melakukan salat gerhana baik secara individu maupun berjamaah.
Nah, berikut Banjarmasinpost.co.id akan memberikan paduan shalat gerhana matahari cincin lengkap dengan niatnya seperti dilansir dari laman Bangkapos.
Bacaan Niat Shalat Gerhana Matahari
Jika menggunakan bahasa Arab, maka lafalnya tergantung apakah kita menjadi imam atau makmum dalam salat tersebut.
أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى
"Ushalli sunnatan-likhusuufi-syamsi imaaman/makmuman lillali ta'ala"
"Saya berniat mengerjakan salat sunah Gerhana Matahari sebagai imam/makmum karena Allah semata".
Tatacara shalat gerhana dikutip dari laman bangkapos.com :
1. Takbiratul ihram
2. Membaca doa iftitah.
Doa iftitah yang dibaca bebas, bisa memilih yang pendek, pertengahan maupun yang panjang asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih. Doa iftitah dibaca pelan.
3. Membaca Ta’awudz.
Ta’awudz juga dibaca dengan pelan.
4. Membaca surat Al-Fatihah.
Surat Al-Fatihah dibaca dengan keras.
5. Membaca surat.
Jika mampu membaca surat Al-Baqarah atau surat lain yang panjangnya kira-kira sama. Jika tidak mampu surat Al-Baqarah, maka bebas memilih surat yang lain, baik yang panjang maupun yang pendek.
6. Ruku’
Ruku’ dilakukan lama, kira-kira selama orang membaca 100 ayat.
Bacaan Tasbih saat Rukuk bebas asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih
7. I’tidal. Pada saat ini, bacaan Tasmi’ (سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ) Dilafalkan
8. Membaca Al-Fatihah kedua.
Selesai membaca Tasmi’ tangan disedekapkan lagi lalu membaca Al-Fatihah untuk yang kedua kali.
Inilah yang membedakan dengan Shalat-Shalat biasa. Jika pada salat biasa setelah I’tidal langsung Sujud, maka pada Shalat gerhana setelah I’tidal berdiri lagi untuk membaca.
9. Membaca surat.
Jika mampu membaca surat Ali Imran atau surat lain yang panjangnya kira-kira sama. Jika tidak mampu surat Ali Imran, maka bebas memilih surat yang lain baik yang panjang maupun yang pendek.
10. Ruku’.
Ruku’ dilakukan dengan lama, tetapi lebih pendek sedikit daripada Rukuk yang pertama. Bacaan Tasbih saat Rukuk bebas asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih
11. I’tidal.
Pada saat ini, bacaan Tasmi’ (سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ) Dilafalkan
12. Sujud.
Setelah I’tidal dan membaca Tasmi’ , Sujud langsung dilakukan. Sujud juga diusahakan lama. Sujud dilakukan dua kali yang disela-selai duduk diantara dua Sujud sebagaimana Salat biasa
13. Berdiri dari Sujud untuk melakukan Rakaat yang kedua.
Pada Rakaat yang kedua ini yang dilakukan sama persis dengan Rakaat yang pertama, hanya saja durasi waktunya lebih pendek.
Al-Fatihah dan surat dibaca, lalu Rukuk, lalu I’tidal lalu membaca lagi Al-Fatihah dan surat lalu Rukuk lalu I’tidal.
Sebagaimana dalam Rakaat pertama dilakukan dua kali berdiri dan dua kali Rukuk, maka pada Rokaat yang kedua ini juga dilakukan dua kali berdiri dan dua kali Rukuk.
14. Sujud.
Setelah I’tidal, maka gerakan dilanjutkan dengan Sujud dua kali yang disela-selai duduk diantara dua Sujud.
Sujud pada Rakaat yang kedua ini juga lama, tetapi lebih pendek daripada Sujud pada Rakaat pertama.
15. Salam
16. Terakhir, dianjurkan mendengarkan khutbah jika berjamaah.
Sebagai info tambahan, Gerhana Matahari Cincin pada 21 Juni nanti akan terjadi sekitar pukul 13.00 WIB.
Ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris, pada saat itu piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada Matahari.
Sehingga, saat puncak gerhana, Matahari akan tampak seperti cincin, gelap di bagian tengah dan terang di bagian pinggirnya.
Melansir informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah yang terlewati jalur cincin pada GMC 21 Juni 2020 antara lain Kongo, Sudan Selatan, Ethiopia, Yaman, Oman, Pakistan, India, China, dan Samudera Pasifik.
Selain itu, teramati sedikit di Afrika bagian utara dan timur, Samudera Hindia, Asia (termasuk Indonesia), sebagian negara Eropa, Australia bagian utara, dan Samudera Pasidik berupa Gerhana Matahari sebagian.
Peneliti dari Pusat Sains Antariksa (Pusainsa) Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) Emmanuel Sungging Mumpungi mengatakan, fenomena alam ini tidak akan terlihat secara penuh di Indonesia.
"Kalau melihat peta (terjadinya GMC), wilayah Indonesia hanya sekitar 20 persen parsial," kata Sungging, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/6/2020).
Waktu kejadian gerhana di setiap lokasi akan berbeda-beda.
Di Indonesia, waktu mulai gerhana paling awal yaitu di Sabang, Aceh, yang terjadi pukul 13.16 WIB.
Sementara, kota yang waktu mulai gerhananya paling akhir yakni Kepanjen, Jawa Timur, pada pukul 15.19 WIB.
Waktu puncak gerhana juga akan berbeda untuk setiap wilayahnya.
Di Indonesia, daerah yang akan mengalami waktu saat puncak gerhana paling awal adalah Kota Sabang, Aceh yang terjadi pukul 14.34 WIB.
Adapun kota yang akan mengalami waktu puncak paling akhir yaitu Agats, Papua, pada pukul 17.37 WIT.
Kontak akhir paling awal akan terjadi di Tais, Bengkulu yang terjadi pukul 15.06 WIB dan waktu kontak akhir paling akhir akan terjadi di Melonguane, Sulawesi Utara, pada pukul 17.31 WITA.
(Banjarmasinpost.co.id/Noor Masrida)
• Jadwal Gerhana Matahari Cincin 2020, Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera dan Tempat Lainnya
• Fenomena Langit Gerhana Matahari Cincin Terjadi 21 Juni 2020, Ini Daerah yang Bisa Menyaksikan
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Catat, Fenomena Gerhana Matahari Cincin Terjadi 21 Juni, Ini Wilayah dan Waktu Menyaksikannya