Selebrita

Video Panduan & Niat Shalat Kusuf Saat Gerhana Matahari Cincin 2020, Simak Juga Doa Kala Gerhana

paduan Shalat Gerhana Matahari menyambut Gerhana Matahari Cincin lengkap dengan niatnya. Simak juga Video Panduan berikut.

Penulis: Noor Masrida | Editor: Murhan

BANJARMASINPOST.CO.ID - Ada baiknya Anda tahu panduan dan bacaan Niat Shalat Gerhana Matahari Cincin atau Shalat Kusuf yang akan segera terjadi.

Diketahui, Gerhana Matahari Cincin diprediksi akan terjadi di beberapa wilayah Indonesia pada tanggal 21 Juni 2020 nanti.

Saat momen ini, umat Islam dianjurkan untuk melakukan Sholat Khusuf baik secara individu maupun berjamaah.

Berikut Banjarmasinpost.co.id akan memberikan paduan Shalat Gerhana Matahari menyambut Gerhana Matahari Cincin lengkap dengan niatnya. Simak juga Video Panduan berikut.

Jadwal Waktu Puncak Gerhana Matahari Cincin 2020 di Semarang, Bandung, Surabaya Hingga Medan

Peringatan Ustadz Abdul Somad Soal Gerhana Matahari Cincin 2020, Jelaskan Peristiwa Zaman Rasulullah

* Bacaan Niat Shalat Gerhana Matahari

Jika menggunakan bahasa Arab, maka lafalnya tergantung apakah kita menjadi imam atau makmum dalam salat tersebut.

أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى

"Ushalli sunnatan-likhusuufi-syamsi imaaman/makmuman lillali ta'ala"

"Saya berniat mengerjakan salat sunah Gerhana Matahari sebagai imam/makmum karena Allah semata".

* Tatacara shalat gerhana dikutip dari laman bangkapos.com :

1. Takbiratul ihram

2. Membaca doa iftitah.

Doa iftitah yang dibaca bebas, bisa memilih yang pendek, pertengahan maupun yang panjang asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih. Doa iftitah dibaca pelan.

3. Membaca Ta’awudz.

Ta’awudz juga dibaca dengan pelan.

4. Membaca surat Al-Fatihah.

Surat Al-Fatihah dibaca dengan keras.

5. Membaca surat.

Jika mampu membaca surat Al-Baqarah atau surat lain yang panjangnya kira-kira sama. Jika tidak mampu surat Al-Baqarah, maka bebas memilih surat yang lain, baik yang panjang maupun yang pendek.

6. Ruku’

Ruku’ dilakukan lama, kira-kira selama orang membaca 100 ayat.
Bacaan Tasbih saat Rukuk bebas asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih

7. I’tidal. Pada saat ini, bacaan Tasmi’ (سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ) Dilafalkan

8. Membaca Al-Fatihah kedua.

Selesai membaca Tasmi’ tangan disedekapkan lagi lalu membaca Al-Fatihah untuk yang kedua kali.

Inilah yang membedakan dengan Shalat-Shalat biasa. Jika pada salat biasa setelah I’tidal langsung Sujud, maka pada Shalat gerhana setelah I’tidal berdiri lagi untuk membaca.

9. Membaca surat.

Jika mampu membaca surat Ali Imran atau surat lain yang panjangnya kira-kira sama. Jika tidak mampu surat Ali Imran, maka bebas memilih surat yang lain baik yang panjang maupun yang pendek.

10. Ruku’.

Ruku’ dilakukan dengan lama, tetapi lebih pendek sedikit daripada Rukuk yang pertama. Bacaan Tasbih saat Rukuk bebas asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih

11. I’tidal.

Pada saat ini, bacaan Tasmi’ (سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ) Dilafalkan

12. Sujud.

Setelah I’tidal dan membaca Tasmi’ , Sujud langsung dilakukan. Sujud juga diusahakan lama. Sujud dilakukan dua kali yang disela-selai duduk diantara dua Sujud sebagaimana Salat biasa

13. Berdiri dari Sujud untuk melakukan Rakaat yang kedua.

Pada Rakaat yang kedua ini yang dilakukan sama persis dengan Rakaat yang pertama, hanya saja durasi waktunya lebih pendek.

Al-Fatihah dan surat dibaca, lalu Rukuk, lalu I’tidal lalu membaca lagi Al-Fatihah dan surat lalu Rukuk lalu I’tidal.

Sebagaimana dalam Rakaat pertama dilakukan dua kali berdiri dan dua kali Rukuk, maka pada Rokaat yang kedua ini juga dilakukan dua kali berdiri dan dua kali Rukuk.

14. Sujud.

Setelah I’tidal, maka gerakan dilanjutkan dengan Sujud dua kali yang disela-selai duduk diantara dua Sujud.

Sujud pada Rakaat yang kedua ini juga lama, tetapi lebih pendek daripada Sujud pada Rakaat pertama.

15. Salam

16. Terakhir, dianjurkan mendengarkan khutbah jika berjamaah.

Doa & Amalan Saat Gerhana Matahari

Lantas apa amalan dan doa saat peristiwa itu terjadi yang diajarkan Rasulullah SAW, selain Shalat Kusuf atau Sholat Khusuf.

Diketahui, Minggu 21 Juni 2020 akan ada Gerhana Matahari Cincin. Dalam Islam, fenomena alam seperti ini merupakan tanda kebesaran Allah.

Umat Islam dianjurkan melakukan amalan-amalan saat terjadi peristiwa ini, termasuk Shalat Gerhana Matahari. Simak panduan dan Niat Shalat Gerhana Matahari di sini.

Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk memperbanyak doa saat terjadi gerhana.

SeLain berdoa, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak dzikir dan shalat.

Dikutip Tribunnews dari rumaysho, dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

Artinya: “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari no. 1044)

Sementara itu, Imam Ibnu Hajar dalam Fathul Bari menjelaskan pelaksanaan hadis tersebut:

ووقع في حديث ابن عباس عند سعيد بن منصور “فاذكروا الله وكبروه وسبحوه وهللوه”

Artinya: “Berdzikirlah, bertakbirlah, bertasbihlah, dan bertahlillah.”

Mengutip dari Islami.co, berikut ini doa yang dapat dibaca saat terjadi gerhana matahari:

سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله، الله أكبر

Subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaaha illallaahu Allahu Akbar.

Artinya: “Maha suci Allah. Segala puji bagi Allah. Tiada Tuhan, melainkan Allah. Allahlah Yang Maha Besar.”

Doa tersebut dianjurkan untuk dibaca berulang-ulang hingga habisnya gerhana.

Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak doa saat terjadi gerhana matahari.

Mengutip dari bersamadakwah.net, satu diantara keutamaan doa saat terjadi gerhana yakni akan dikabulkan oleh Allah SWT.

Selain berdoa, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak dzikir dan takbir, istighfar, serta bersedekah.

Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan umatnya untuk mendirikan shalat saat terjadi gerhana.

Mengutip dari bersamadakwah.net, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda mengenai gerhana dan shalat gerhana:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لاَ يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهَا فَافْزَعُوا لِلصَّلاَةِ

Artinya: “Sesungguhnya matahari dan bulan merupakan dua tanda kekuasaan Allah Azza wa Jalla. Terjadinya gerhana matahari atau bulan itu bukanlah karena kematian seseorang atau kehidupannya. Oleh karena itu, jika kau menyaksikan gerhana bergegaslah untuk mengerjakan shalat.” (HR. Muslim)

Para ulama menjelaskan bahwa hukum dari shalat gerhana adalah sunnah muakkad bagi laki-laki maupun perempaun.

Sebagai info tambahan, Gerhana Matahari Cincin pada 21 Juni nanti akan terjadi sekitar pukul 13.00 WIB.

Ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris, pada saat itu piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada Matahari.

Sehingga, saat puncak gerhana, Matahari akan tampak seperti cincin, gelap di bagian tengah dan terang di bagian pinggirnya.

Melansir informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah yang terlewati jalur cincin pada GMC 21 Juni 2020 antara lain Kongo, Sudan Selatan, Ethiopia, Yaman, Oman, Pakistan, India, China, dan Samudera Pasifik.

Selain itu, teramati sedikit di Afrika bagian utara dan timur, Samudera Hindia, Asia (termasuk Indonesia), sebagian negara Eropa, Australia bagian utara, dan Samudera Pasidik berupa Gerhana Matahari sebagian.

Peneliti dari Pusat Sains Antariksa (Pusainsa) Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) Emmanuel Sungging Mumpungi mengatakan, fenomena alam ini tidak akan terlihat secara penuh di Indonesia.

"Kalau melihat peta (terjadinya GMC), wilayah Indonesia hanya sekitar 20 persen parsial," kata Sungging, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/6/2020).

Waktu kejadian gerhana di setiap lokasi akan berbeda-beda.

Di Indonesia, waktu mulai gerhana paling awal yaitu di Sabang, Aceh, yang terjadi pukul 13.16 WIB.

Sementara, kota yang waktu mulai gerhananya paling akhir yakni Kepanjen, Jawa Timur, pada pukul 15.19 WIB.

Waktu puncak gerhana juga akan berbeda untuk setiap wilayahnya.

Di Indonesia, daerah yang akan mengalami waktu saat puncak gerhana paling awal adalah Kota Sabang, Aceh yang terjadi pukul 14.34 WIB.

Adapun kota yang akan mengalami waktu puncak paling akhir yaitu Agats, Papua, pada pukul 17.37 WIT.

Kontak akhir paling awal akan terjadi di Tais, Bengkulu yang terjadi pukul 15.06 WIB dan waktu kontak akhir paling akhir akan terjadi di Melonguane, Sulawesi Utara, pada pukul 17.31 WITA.

Bacaan Niat Shalat Gerhana Matahari Cincin 21 Juni 2020, Cek Video Panduan Sholat Khusuf di Sini

Jadwal Waktu Puncak Gerhana Matahari Cincin 2020 di Semarang, Bandung, Surabaya Hingga Medan

Banjarmasinpost.co.id/Noor Masrida/Editor : Murhan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved