Kiat Rumah Kreatif dan Pintar Mencari Peluang Usaha, Arifin Berdayakan Disabilitas dan Mantan Napi

Tak hanya tenaga medis, pesanan datang dari beberapa sekolah seperti SMP 2 Banjarbaru, SMP LB Darmawanita dan SMA LB Dharma Wanita.

“Per harinya kami hanya bisa memproduksi 100 unit. Alhamdulillah habis terus,” ucap lelaki yang pernah meraih beberapa juara lomba karya tulis tingkat nasional ini.

Untuk memproduksinya, mereka berbagi tugas. Ada yang khusus potong mika dan membolongi buat karet, ada yang khusus memotong karet, stiker dan busa, ada yang merakit dan ada yang khusus mengemas.

Agar menarik, Arifin menawarkan pelindung wajah bonus masker sasirangan. Ada pula face shield untuk anak-anak dan balita .

Sementara ini kendala yang dihadapi adalah bahannya yang sulit didapat di Banjarmasin. Arifin pun memesannya ke Yogyakarya. “Kami beli bahan di luar, supaya bisa menekan biaya produksi, sehingga face shield lebih murah,” ungkapnya.

Saat ini Rumah Kreatif dan Pintar yang berpusat di Jalan Perdagngan Banjarmasin memiliki 11 lokasi kegiatan. Satu di antaranya di Pelaihari Kabupaten Tanahlaut.

Karyawannya direkrut dari berbagai kalangan. Mulai mahasiswa, ibu rumah tangga, warga berkebutuhan khusus hingga mantan narapidana.

“Teman-teman berkebutuhan khusus ini punya keterampilan berbeda-beda dan sangat luar biasa. Makanya kita berikan wadah sesuai minat bakat mereka. Alhamdulillah mereka bisa berkembang,” kata Arifin.

• Rangsang Ide Kreatif Mahasiswa di Rumah Kreatif dan Pintar Banjarmasin

Beberapa minggu ke depan dia berencana bekerja sama dengan lembaga pemasyarakatan untuk menambah tenaga produksi seperti mempekerjakan napi yang mendapat program asimilasi.

“Sejak 2017, saya memang melakukan pendampingan keterampilan di lapas,” jelasnya.

Harapan lulusan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Jurusan Teknik Mesin ini, warga binaan tersebut bisa menemukan minat, bakat dan usaha. (banjarmasinpost.co.id/syaiful anwar)