Berita Kotabaru

Pencarian Nelayan Hilang di Perairan Timur Tanahmerah Pamukan Selatan Terkendala Cuaca Ekstrem

Pencarian M Ilham, nelayan hilang di sekitar perairan Timur Tanahmerah, Kecamatan Pamukan Selatan, terkendala cuaca ekstrem hujan lebat dan gelombang

Penulis: Herliansyah | Editor: Syaiful Akhyar
istimewa
Petugas SAR gabungan menyisir sekitar lokasi korban nelayan yang hilang di perairan Tanah Merah dalam kondisi cuaca hujan 

Editor: Syaiful Akhyar

BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Petugas gabungan Tim SAR dan Satpolair Polres Kotabaru berupaya melakukan pencarian M Ilham, nelayan yang hilang di sekitar perairan Timur Tanahmerah, Kecamatan Pamukan Selatan, Kamis (18/6/2020) lalu. 

Meski pencarian terus dilakukan, sampai dengan hingga hari keenam, Selasa (23/6/2020) hari ini belum ditemukan tanda-tanda korban ditemukan. Petugas gabungan kembali menghentikan pencarian. 

Diperoleh informasi, menjadi kendala petugas dalam melakukan pencarian karena cuaca ekstrem. Hujan deras disertai angin kencang dan bergalur (berombak) terjadi di perairan tersebut. 

"Sampai hari ini (hari keenam) pencarian korban belum ditemukan," kata Kasat Polair Polres Kotabaru AKP Christugus Lirens SE.MA kepada banjarmasinpost.co.id.

Menurut Christugus, petugas SAR/gabungan belum berhasil menemukan korban. Sedangkan pencarian di hari keenam petugas tidak hanya menyisir perairan laut Tanjung Pamukan, namun juga menyisir ke perairan Sanipah. 

430 Karyawan Gojek Diberhentikan, Layanan GoLife dan GoFood Festival Disetop

Akhir Agustus 2020 Kemungkinan Tes SKB Seleksi CPNS, BKD Banjarmasin Masih Tunggu Arahan Pusat

Bank Kalsel Buka Kesempatan KUR Bunga Lunak bagi UMKM, Pinjaman Hingga Ratusan Juta, Ini Syaratnya

Pencarian melibatkan lima orang petugad, satu orang personel dari Satpolair dan empat orang dari Pos SAR Kotabaru. 

Sebelumnya M Ilham (32) seorang nelayan, warga Jalan Pelabuhan Desa Sesulung. Kecamatan Pamukan Selatan d Kotabaru dikabarkan hilang. 

Berawal pada Kamis (18/6/2020) sekitar pukul 05.15 korban berangkat melaut untuk menangkap kepiting. Korban berangkat berbarengan bersama rekannya menggunakan perahu masing-masing.

Setelah menangkap kepiting sekitar pukul 14.00 Wita, korban bersama temannya itu pun kembali berbarengan pulang. Dalam perjalanan pulang korban dan perahunya tidak terlihat lagi.

"Setelah rekannya korban sampai ke rumah kemudian melaporkan ke keluarga dan warga, kemudian dilakukan pencarian. Sampai saat ini masih belum diketemukan," pungkas Christugus. 

(Banjarmasinpost.co.id/Helriansyah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved