Sensus Penduduk dengan Metode Wawancara Diundur ke September, ini Kata BPS Tabalong

Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASIBPOST.CO.ID, TANJUNG - Pelaksanaan sensus penduduk tahun 2020 ternyata juga ikut terdampak dengan adanya pandemi covid 19.

Semula dijadwalkan setelah pelaksanaan sensus online, tahapan akan dilanjutlan dengan sensus mendatangi langsung wawancara ke rumah warga pada 1-31 Juli 2020.

Namun karena adanya pandemi, akhirnya kebijakan menunda pelaksanaan sensus dengan wawancara harus dilakukan.

Kepala BPS Tabalong, Tri Agus Budi Prihanto, Rabu (24/6/2020), menyampaikan, untuk tahapan sensus penduduk secara online sudah berakhir pada 29 Mei lalu.

• Cara Cairkan Insentif Dana Kartu Prakerja via ATM BNI, Gopay & OVO, Bukan Login www.prakerja.go.id

• Apa Sebab Zumi Zola yang di Penjara Digugat Cerai Istrinya Sherrin Tharia? Ini Kata Humas PA

• Cara Aktivasi Paket Internet Murah 50GB Cuma Rp 80 Ribu, Promo Telkomsel Combo Sakti & Orbit Ada

Dari rencana awal, tahapan selanjutnya berupa sensus penduduk dengan cara wawancara langsung ke lapangan.

"Karena adanya pandemi tidak bisa dilaksanakan dan direncanakan akan digeser ke September," katanya.

Sensus dengan wawancara langsung ini dari konsep awalnya menyasar penduduk yang belum berpartisipasi melakukan sensus secara online.

Namun apabila masih berada dalam masa pandemi, ada rencana untuk mengurangi tatap muka maka akan diterapkan dengan cara drop dokumen.

Disampaikannya, untuk di Kabupaten Tabalong pada tahapan pelaksanaan sensus online capaiannya ada sekitar 32 ribu penduduk dari sekitar 250 ribu penduduk yang ada.

"Kalau persentasenya sekitar 12, 8 persen, dari target yang ditetapkan 13 persen," ujarnya.

Dari capaian sensus online ini diketahui penduduk yang berpartisipasi didominasi dari wilayah kecamatan Murungpudak, kecamatan Tanjung dan kecamatan Tanta.

Sedangkan yang angkanya masih rendah untuk melakukan sensus online ada di kecamatan Muaraharus, Kecamatan Pugaan dan Kecamatan Bintangara 

(banjarmasinpost.co.id/dony usman)