Berita Bajarmasin
Warga Sungai Jingah Bajarmasin Heboh, Dapati Pesawat Tanpa Awak Jatuh
Warga Sungai Jingah Banjarmasin heboh setelah pesawat tanpa awak atau drone milik perusahaan survei perkotaan menabrak pohon dan kemudian jatuh.
Penulis: Muhammad Rahmadi | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sarkawi, warga Jalan Sungai Jingah, Gang Keluarga RT 17, Kelurahan Surgi Mufti, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, kaget saat melihat pesawat tanpa awak jatuh tepat di hadapannya.
Pesawat tanpa awak tersebut jatuh mengenai pohon, model Fixed Wings, jenis Skywalker X-8, panjang sayap 212 sentimeter.
Didalamnya terdapat Kamera Sony A500 24 megapixel dengan tipe lensa prime lens.
"Saya juga enggak tahu pesawat apa itu. Saya sedang duduk, kemudian tiba-tiba pesawat itu jatuh, setelah kena pohon," katanya kepada Banjarmasinpost.co.id, Jumat (26/6/2020).
Hasil penelusuran di lapangan, pesawat tanpa awak tersebut ternyata milik PT Technikatama Jasa Konsultan Banjarmasin yang mengalami gagal landing saat uji coba pengoperasian.
• Pasien Reaktif Rapid Test yang Kabur Masih Dicari, BPBD Banjarbaru Turunkan Drone Mencari di Sini
• 53 Pilot Drone Ikuti Pelatihan dan Sertifikasi Pilot di Lanud Sjamsudin Noor, ini Tujuannya
• Ulangtahun ke-2 Komunitas Drone Banua Kalimantan, Bermula dari Ketidaktahuan
• NEWSVIDEO - Inilah Lima Aktivitas Pembakaran Lahan di Kalsel yang Terekam Drone
Dikonfirmasi, Nanda Febryan Pratamajaya, Direktur Utama Perusahaan, tersebut mengakui adanya kendala teknis saat melakukan tahapan uji coba.
"Sebetulnya gagal landing, di luar skenario pengoperasian, Kami sudah upayakan SOP pencegahan untuk meminimalisasi kerusakan," ucap Nanda.
Lanjut Nanda menjelaskan, uji coba penerbangan pesawat tanpa awak yang dilengkapi kamera itu bertujuan untuk data pengerjaan perencanaan infrastruktur di Kota Banjarmasin.
"Data itu dikelola oleh perusahaan. Nanti setelah kami lakukan analisis, lalu pengolahan data, kemudian setelah semua matang, baru diserahkan ke Pemerintah Kota Banjarmasin," jelasnya.
Untuk itu Nanda mengaku masih mencari penyebab pasti, terkait permasalahan tersebut. Namun di perkirakan insiden gagal landing dipicu karena adanya gangguan sinyal.
"Kelihatannya ada gangguan sinyal, sehingga antara radio remote dengan pesawat itu ada loose," ucapnya.
( Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)