Kriminalitas Regional
Seorang Adik di Palembang Tega Begal Kakaknya Hingga Tewas: Uangnya Saya Pakai Beli Sabu
MR (16) tega membegal kakak sendiri hingga tewas di Palembang, uang hasil perbuatannya digunakan untuk membeli sabu-sabu.
Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID - MR (16) tega membegal kakak angkatnya sendiri, Khairuddin (33). Akibat aksi nekat sang adik, sang kakak dikabarkan tewas.
Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Naskah II, Lorong Padi, Sukarami, Palembang, Sumatera Selatan pada Jumat, (5/6/2020).
Bukan karena salah sasaran, rupanya pembegalan dilakukan secara sengaja.
Bahkan, MR-lah yang memberikan saran untuk menjebak sang kakak angkatnya sebagai target aksi begalnya.
Kronologi pembegalan MR menargetkan sang kakak angkat
• Tak Kuat Diteror 7 Orang Pemerkosanya, Janda Muda di Madura Ini Akhiri Hidup dengan Cara Ini
• OTT di Kutai Timur, KPK Segel dan Pasang Alat di Kantor Bupati, Ada yang Masuk Pasti Ketahuan
• OTT di Kutai Timur, KPK Dikabarkan Segel Rumah Jabatan Bupati, Ini Kata Wakil Bupati
Seperti yang dikutip dari Kompas.com, bebeberapa saat sebelum kejadian, seorang teman MR, Rohmadon Irwansyah (25) menghubungi rekannya untuk mencuri motor.
Rohmadon mengatakan pada MR dirinya tengah kebingungan lantaran terlilit utang koperasi setempat sebesar Rp. 800.000.
Mendengar keluhan sang kawan, MR menyarankan keduanya untuk mencuri motor milik sang kakak, Khairuddin.
Hingga akhirnya keduanya sepakat dan menyusun strategi penjebakan.
MR dan Rohmadon kemudian menjebak korban dengan informasi adanya lowongan pekerjaan kepada Khairuddin.
Korban yang lama menganggur tergiur dengan informasi tersebut dan bersedia diajak pelaku untuk menemui orang yang ingin memberinya pekerjaan.
"Lalu kami ajak untuk bertemu dengan orang yang mau kasih dia kerja itu," kata MR, di Polda Sumsel, Kamis (2/7/2020).
Di perjalanan tersebut itulah pelaku melakukan aksinya.
Korban alami luka tusuk sajam dan sempat dilarikan ke rumah sakit namun ditolak
Di tengah jalan, pelaku meminta korban untuk turun dari sepeda motor.
Melihat gelagat yang tak biasa, korban enggan menurut.
Sehingga, dengan 'terpaksa' Rohmadon menikam korban dari belakang hingga rubuh.
"Awalnya korban kami minta untuk turun dari motor, tapi dia tidak mau. Rohmadon langsung menikamnya dari belakang, setelah itu dia jatuh. Dia memang kakak angkat saya," ujar MR.
MR mengaku sempat membawa kakaknya ke rumah sakit, namun ditolak.
Sementara itu Rohmadon langsung melarikan diri.
MR kemudian membawa korban kembali ke rumah, dan meletakkan tubuh korban di depan kediamannya.
"Maksud saya biar dirawat di sana, tapi tidak tahu ditolak rumah sakit. Jadi saya bawa lagi korban ke rumahnya. Saya tinggalkan di depan setelah itu saya tidak tahu lagi," jelas MR.
Keterangan tersebut dibenarkan oleh Kasubdit 3 Jatanras Polda Sumsel, Kompol Suryadi.
"lalu diantar pulang ke rumah, karena dari rumah sakit menolak. Korban baru diketahui sekarat saat keluarganya keluar. Saat dibawa ke rumah sakit lagi meninggal," ungkap Kompol Suryadi.
Saat ini, diterangkan Kompol Suryadi, kedua pelaku pembegalan telah diamankan kepolisian.
Tersangka terjerat pasal 338 dan 365 KUHP tentang perampokan dan pembunuhan dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup.
Uang hasil begal digunakan untuk membeli sabu dan bayar utang
MR mengaku telah berhasil menjual motor sang kakak di kawasan Tangga Buntung, Palembang.
Laku dengan harga Rp 1,5 juta, MR kemudian membagi uangnya dengan Rohmadon sebesar Rp. 500.000.
Sisanya digunakan MR untuk membeli narkoba jenis sabu-sabu.
"Saya pakai uangnya untuk beli sabu, Rp 500.000 saya kasih ke Rohmadon," ungkap MR.