Pemancing Perempuan di Batola
Mengenakan Daster, Para Pemancing Perempuan ini Berjejer di Sepanjang Jalan Rantau Badauh Batola
Ibu-ibu ini ramai berjejer memegang joran pancing untuk mendapatkan ikan pancingannya
Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Memancing merupakan hal lumrah bagi semua orang, hanya saja kegiatan menangkap ikan ini biasanya digandrungi kaum lelaki.
Baik itu sekedar menyalurkan hobi, sebagai mata pencaharian, maupun hanya untuk lauk santap makan saja.
Sedikit berbeda dengan fenomena yang ada di Kabupaten Baritokuala, sejumlah ibu-ibu terlihat ramai memancing di parit-parit sekitaran tempat tinggal.
Fenomena ini biasanya terlihat ketika pagi dan sore hari.
• TES UTBK-SBMPTN 2020, Ada Empat Dokumen Wajib Dibawa Peserta untuk Mengkuti Ujian Hari Ini
• Sempat Jadi Trending, Ayu Ting Ting Hanya Sebut Didi Riyadi Teman Dekat, Minta Doa Sule Soal Jodoh
• Sebut Peretas dari Lebak Bulus dan Tukang Pemberi Giveaway, Nikita Mirzani Siap Bikin Perhitungan
Ibu-ibu ini ramai berjejer memegang joran pancing untuk mendapatkan ikan pancingannya.
Sebagian ibu ini hanya mengenakan daster, yaitu pakaian santai ketika berada di rumah.
Pemandangan ini lumrah terjadi di pinggir sepanjang jalan yang berdampingan dengan bahu jalan.
Tepatnya di Kecamatan Rantau Badauh dan Kecamatan Cerebon, Kabupaten Beritokuala.
Adapun peralatan yang digunakan untuk memancing cukup sederhana.
Di antaranya alat pancing berupa senar dan kail, ember untuk menaruh ikan dan umpan berupa kroto (anak serangga), anai-anai, cacing, ulat maupun belalang.
(Banjarmasinpost.co.id/MuhammadTabri)