Nutrisi dan Olahraga saat Pandemi
Lemak Menumpuk Timbulkan Risiko Sindrom Metabolik, Begini Pencegahannya
Pola makan yang berlebihan dan tidak seimbang akan membuat kadar lemak di tubuh menumpuk
Penulis: Mariana | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Walaupun bukan kategori penyakit, sindrom metabolik harus diwaspadai.
Apabila dibiarkan akan menyebabkan penyakit degeneratif bagi penderitanya.
Pola makan yang berlebihan dan tidak seimbang akan membuat kadar lemak di tubuh menumpuk.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Indonesia 2018, sebesar 31 persen masyarakat mempunyai kadar lemak perut atau visceral fat yang tinggi.
• Bukti Ayu Ting Ting Masih Suka Intip Shaheer Sheikh, Bandingkan Perhatiannya pada Didi Riyadi
• Kondisi Rumah Tangga Raffi Ahmad dan Nagita Sebenarnya Ditanya Billy, Ipar Syahnaz Ungkap Ini
Padahal, timbunan lemak di sekitar organ dalam ini berkaitan dengan berbagai penyakit.
Certified Nutrition and Wellness Consultant Nutrifood, Moch Aldis Ruslialdi menjelaskan, tumpukan lemak di perut tersebut dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik yakni hipertensi, hiperkolesterolemia, trigliserida tinggi, diabetes, dan obesitas.
Seseorang yang mengalami tiga di antara kondisi ini dapat dikatakan menderita sindrom metabolik.
"Pencegahan sindrom metabolik adalah dengan melakukan pola makan yang sehat, yang paling penting adalah membatasi jumlah gula, garam dan lemak (GGL)," ujarnya melalui Webinar Nutriclass, Selasa (16/6/2020).
Diuraikannya, jumlah GGL yang direkomendasikan adalah 50 gram gula atau setara dengan 5-9 sendok teh, 5 gram garam atau yang setara dengan satu sendok teh, dan 67 gram lemak atau setara dengan tiga sendok makan minyak.
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)