BANUA COVFIGHT
Tim DKV Skasa Ikut Banua CovFight Photo and Short Movie Competition, Pembuktian Hasil Belajar
Rifan Syahrul Hidayat(18), Siswa SMK Negeri 1 Tanjung tengah garap film pendek untuk ikut ajang Banua CovFight Photo and Short Movie Competition
Penulis: Muhammad Rahmadi | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Membuktikan hasil belajar melalui sebuah kompetisi, itu lah yang dilakukan oleh Rifan Syahrul Hidayat (18), Siswa Jurusan Desain Komunikasi Visual, SMK Negeri 1 Tanjung, Kabupaten Tabalong, Kalsel.
Rifan bersama empat orang temannya kini sedang sibuk mengerjakan film pendek, untuk menjuarai event Banua CovFight Photo and Short Movie Competition.
Saat di hubungi Banjarmasinpost.co.id Sabtu (25/07/2020) sore, Rifan mengaku baru selesai menggarap video dokumenter, yang Ia kerjakan bersama empat orang temannya.
"Ikut kompetisi ini hitung-hitung mau mengetahui sejauh mana kemapuan Kami membuat film pendek," jelas Rifan.
• Ikut Banua CovFight Photo and Short Movie Competition, Pelajar Ini Ketagihan Garap Film Pendek
• Banua Covfight Photo and Short Movie Competition, Masih Terbuka Kesempatan Jadi Peserta
Selain memiliki kepercayaan diri yang tinggi, Tim DKV Skasa ini juga di dukung peralatan yang memadai, seperti kamera dan tripod.
"Kamera alhamdulillah Kami pakai dua, satu dari sekolah satu milik pribadi, juga Kami punya sendiri aksesoris lainnya," tambahnya.
Meski belum pernah mengikuti kompetisi, aktivitas membuat video sudah sering dilakukan Rifan bersama rekannya.
Dengan begitu menurut Rifan kompetisi ini merupakan kesempatan tim nya untuk bekarya, sekaligus menjadi juara.
• Modal Optimistis, Skardus Team Asal Tanbu Ikut Banua CovFight Photo and Short Movie Competition
Kemudian alasan yang paling mendasar Tim DKV Skasa mengikuti kompetisi ini adalah untuk memberikan penghargaan terhadap sekolah.
"Selain meningkatkan kepercayaan diri Kami, Kompetisi ini juga sebagai upaya untuk mengenalkan nama sekolah, terlebih jurusan. Supaya jurusan juga ada prestasi jadi banyak peminat nya," ungkap Rifan.
Tunda Syuting Demi Coaching Clinic
Demi bisa menyerap materi secara maksimal pada acara Coaching Clinic Movie Editing. Tim DKV skasa Asal Tabalong ini rela menunda proses pembuatan film pendek.
Menurut Rifan Syahrul Hidayat (18), yang bertindak sebagai Sutradara pada tim tersebut, Coaching Clinic Movie Editing penting untuk diikuti.
Terlebih materinya di berikan langsung oleh Greg Arya, yang merupakan seorang Peraih Piala Citra FFI 2019 sebagai Penyunting Gambar terbaik.
"Ya kalau memang bisa ditunda sebentar dulu, karena ini juga penting nanti di saat proses editing," ucap Rifan. Minggu (26/07/2020).
Mereka pun sangat antusias mengikuti Coaching Clinic Movie Editing yang akan dilaksanakan dalam dua sesi itu, yakni tanggal (28/07/2020) dan (29/07/2020). Dari pukul 13.00 sampai 17.00 wita.
Menurut Rifan materi yang akan di sampaikan nanti pastinya bisa menambah wawasan dalam dunia perfilman.
"Terkadangkan orang-orang sudah merasa bisa, padhal masih banyak yang belum di ketahui, jadinya pembekalan ini bisa menambah wawasan lagi dlam dunia editing atau dunia perfilman," tambahnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh M Apriyannor (17), Sutradara pada Tim Oska Smalan.
Menurutnya Coaching Clinic Movie Editing wajib untuk di ikuti, karena merupakan sebuah peluang untuk belajar lebih banyak lagi tentang perfilman.
Terlebih waktu pelaksanaannya yang tidak menganggu proses pembuatan film.
"Kami sudah memiliki jadwal tersendiri dalam proses pembuatan film pendek, dan untungnya jadwalnya tidak berbenturan dengan acara pembekalan ini," jelas Apri.
(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)
