Ekonomi dan Bisnis

Rumah Makan Banyak Tutup Terdampak Covid-19, Permintaan Daging Sapi Pun Turun

Semenjak pandemi covid-19 melanda Kalsel, permintaan daging sapi di Kota Banjarmasin mengalami penurunan.

Penulis: Leni Wulandari | Editor: Hari Widodo
banjarmasinpost.co.id/leni wulandari
Aktivitas Jual Beli Daging Sapi Di Pasar Kalindo, kota Banjarmasin. 

Editor : Hari Widodo

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Pandemi Covid-19 yang melanda Kalimantan Selatan (Kalsel) juga mempengaruhi penjualan daging sapi.

Minimnya pembeli yang datang untuk membeli daging sapi diungkapkan oleh pedagang sapi, Mita di kawasan Pasar Kalindo.

"Selama pandemi penjualan daging jauh turunnya. Kalau dulu bisa menghabiskan lima sampai enam ekor sapi. Sekarang paling banyak cuma dua ekor," ucap Mita.

Hal itu disampaikannya di kawasan Pasar Kalindo Jalan Kuin Cerucuk, kelurahan Cerucuk, kecamatan Banjarmasin Barat, Senin (27/7/2020).

Jelang Idul Adha, Pedagang Pasar Kalindo Ini Sebut Harga Daging Sapi Bakal Naik

Daftar Harga Hewan Kurban 4 Hari Jelang Idul Adha 2020, Kambing Mulai Rp 1,5 Juta, Sapi Rp 14 Juta

Jelang Idul Adha 2020, Sapi Terbesar di Mall Hewan Haji Doni Terjual Harga 150 Juta, Segini Beratnya

Mita menjelaskan banyaknya pelanggan yang dulunya membeli ke lapaknya berjualan saat ini tidak lagi seramai dulu.

Sebab, tambah Mita, pelanggannya yang mayoritas pemilik rumah makan atau pun restoran banyak yang tutup.

Tutupnya rumah makan maupun restoran yang sebagian besar merupakan pelanggannya tersebut masih belum juga beraktivitas normal kembali.

Sehingga penjualan daging sapi di lapaknya mengalami penurunan yang cukup jauh menurut Mita.

Mita menjelaskan beberapa waktu satu pelanggannya yang memiliki usaha rumah makan telah buka kembali.

Terhitung sepekan yang lalu, menurut Mita, namun kembalinya aktivitas rumah makan tersebut tak lama tutup kembali.

Jelang Idul Adha 2020, Saifudin Siapkan Sapi Liomosin Presiden Jokowi, Dibanderol Rp 75 Juta

Mita tidak mengetahui pasti tutupnya warung makan salah satu pelanggan daging sapi dagangannya tersebut.

Namun dengan kondisi perekonomian masyarakat yang belum sepenuhnya pulih, menurut Mita ini menjadi salah satu faktor kemungkinan kembali tutupnya salah satu warung makan yang kerap membeli daging sapi di lapaknya berjualan. (banjarmasinpost.co.id/leniwulandari)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved