ILC
LIVE TVOne - Live Streaming ILC, Karni Ilyas Bahas Protes NU, Muhammadiyah & PGRI ke Nadiem Makarim
LIVE TVOne - Live Streaming ILC Malam Ini, Karni Ilyas Bahas Protes NU, Muhammadiyah & PGRI ke Nadiem Makarim Soal Organisasi Penggerak
Penulis: Amirul Yusuf | Editor: Rendy Nicko
Link Live Streaming TVOne Indonesia Lawyers Club membahas Protes Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU) dan PGRI pada Nadiem Makarim dapat diakses mulai pukul 20.00 wib
BANJARMASINPOST.CO.ID - Saksikan Siaran Langsung TVOne dan Live Streaming TV One yang menyajikan Indonesia Lawyers Club (ILC) malam ini yang akan dibawakan oleh Karni Ilyas.
Link Live Streaming TV One ICL malam ini dapat diakses di website Live Straming TVOne membahas 'Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), PGRI Mundur : Memprotes Nadiem Makarim Memberi Hibah Konglomerat' seperti yang Banjarmasinpost.co.id kutip dari twitter TVOne pada Selasa (28/7/2020).
ILC malam ini akan membahas mengenai masuknya Putera Sampoerna Foundation & Tanoto Foundation ke dalam daftar penerima ‘suntikan’dana hibah Program Organisasi Penggerak (POP) Kemendikbud menuai polemik. Link Live Streaming TVOne ada di artikel ini.
• LINK Pendaftaran Kartu Prakerja, Login www.prakerja.go.id dan Pastikan Syarat Ini di Gelombang 4
Sehingga Muhammadiyah, NU, PGRI pun mundur karena kriteria pemilihan dan penetapan peserta dinilai tidak jelas.
Saksikan pembahasannya di acara ILC yang disiarkan langsung TV One mulai pukul 20.00 Wib.
LIVE STREAMING TV ONE
Link Live Streaming ILC di TV One malam ini dapat diakses dengan mengklik tautan berikut ini :
• Presiden Jokowi Minta Surya Paloh Tak Dukung Iparnya pada Pilkada 2020 di Gunungkidul, Ini Faktanya
Organisasi Penggerak, Program Menteri Nadiem yang Tuai Polemik
Sejumlah organisasi masyarakat dan organisasi pendidikan menyatakan mundur dari Program Organisasi Penggerak (POP) yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Setidaknya, ada tiga organisasi yang telah menyatakan mundur, yaitu Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Alasan mereka mundur karena proses seleksi POP yang dinilai tak sejalan dengan semangat perjuangan pendidikan.
Selain alasan di atas, ketiga organisasi tersebut sepakat bahwa anggaran program ini dapat dialokasikan untuk keperluan lain yang lebih mendesak di bidang pendidikan.
Tak hanya meminta untuk realokasi, bahkan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mendesak agar Komisi Pemberantasan Korupsi turut mengawasi program tersebut. "KPK harus pelototi (POP).