BTALK
Dekranasda HSU Bangkitkan Kerajinan di Masa Pandemi, SerapTenaga Kerja Capai 23 Ribu Lebih Orang
Potensi kerajinan purun di Kabupaten HSU sangat tinggi. Hal ini diulas dalam acara Btalk, Banjarmasin Post Bicara Apa Saja yang diselenggarakan oleh.
Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Edi Nugroho
Editor: Edi Nugroho
BANJARMSINPOST.CO.ID, AMUNTAI - Potensi kerajinan purun di Kabupaten HSU sangat tinggi. Hal ini diulas dalam acara Btalk, Banjarmasin Post Bicara Apa Saja yang diselenggarakan oleh Banjarmasin Post, Selasa (4/7/2020), di ruang redaksi kantor berita setempat. Dalam kesempatan itu Hj Anisah Rasyidah Wahid Ketua Dekranasda HSU sebagai narasumber dengan dipandu jurnalis Banjarmasin Post Edi Nugroho.
Anisah menyampaikan Kerajinan Berbahan Purun banyak terdapat di Kabupaten Hulu Sungai Utara yang tersebar di seluruh Kecamatan Kabupaten Hulu Sungai Utara.
• UPDATE Covid-19 Kalsel: Positif 119 Orang, Terbanyak dari Kabupaten Tala 80 Orang
Menurut Data Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2019 atau sebelum masa Covid-19 Jumlah IKM Kerajinan Purun di Kabupaten Hulu Sungai Utara berjumlah 13.336 unit usaha dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 23.478 orang. Nilai produksi per Desember 2019 adalah sebesar Rp. 739.018.000 per bulan.
Produk yang dihasilkan dengan bahan dasar purun, diantaranya aneka tas, dompet, rikar, topi, besek, kotak tisu, sedotan dan lain sebagainya. Penjualan produk ini mencakup dalam dan luar daerah. Penjualan di luar daerah mencakup Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Jakarta, Yogyakarta, hingga Pulau Bali. Beberapa produk kerajinan purun melalui pengusaha bahkan melakukan penjualan hingga ke luar negeri antara lain Jerman dan Swedia.
Pada kisaran Maret sampai dengan Juni 2020 saat masa pandemi covid-19 sangat berpengaruh terhadap produksi kerajinan, terjadi penurunan yang drastis atas penjualan produk kerajinan purun dimana tercatat nilai produksi per bulan hanya mencapai Rp.517.313.000,- per bulan, terjadi penurunan kurang lebih 30 persen.
Penurunan tersebut disebabkan oleh berbagai hal seperti penurunan daya beli konsumen, kenaikan harga bahan baku, kenaikan biaya produksi dan terhambatnya distribusi produk.
• Jangan Lupa, Peserta Tes SKB CPNS di Kabupaten Tanbu Wajib Daftar Ulang
Pada Juli 2020 era New Normal Dekranasda dan pemerintah daerah gencar kembali melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi kerajinan di Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Upaya-upaya yang dilakukan diantaranya menggelar pelatihan digital marketing kepada pelaku IKM, menjalin kerjasama/ mitra dengan berbagai lembaga untuk mendongkrak pemasaran produk, Mendukung gerakan Bangga Buatan Indonesia.
"Dengan upaya-upaya yang dilakukan dapat mengembalikan produksi dan pemasaran kerajinan, ujarnya.
Tercatat pada akhir juli 2020 nilai produksi mencapai Rp.620.775.000,- perbulan, dapat meningkat kembali sebesar 20 persen. Meskipun masih belum kembali seperti sedia kala peningkatan tersebut sudah signifikan meningkatkan produksi dan pemasaran produk kerajinan.
Anisah mengakui selama pandemi Covid- 19 omset kerajinan memang mengalami penurunan namun para pengrajin tetap diberdayakan dengan produksi masker kain sasirangan dan hazmat suit.
Untuk meningkatkan kembali produksi yang menurun selama masa pandemi covid-19, berbagai upaya dilakukan oleh Dekranasda bersama pemerintah daerah.
• Inilah Daftar Pemenang Give Away HUT ke-49 Banjarmasin Post, Silahkah Ambil Hadiahnya
Upaya tersebut diantaranya bekerjasama dengan Bank Indonesia dan Badan Restorasi Gambut (BRG) untuk menciptakan kemitraan misalnya dengan PT Karya Du’Anyam (sebuah perusahaan social enterpreneurship) yang melakukan peningkatan keterampilan pengrajin, manajemen usaha kerajinan, dan bekerjasama dalam hal pemasaran produk kerajinan purun.
"Pemerintah daerah juga mengeluarkan kebijakan edaran dan himbauan untuk menggunakan produk kerajinan sebagai pengganti plastik yang bertujuan untuk mengurangi limbah plastik serta meningkatkan penggunaan produk kerajinan purun," ujarnya.
Untuk meningkatkan pemasaran, para pengrqjin juga dibekali dengan pelatihan menggunakan media sosial untuk memperluas jaringan pemasaran.
Media sosial dalam pelaksanaannya sangat membantu dalam menjangkau pemasaran produk yang lebih luas. Media sosial menjadi salah satu cara yang efektif dalam mempromosikan produk kerajinan.
Dekranasda dan pemerintah daerah melakukan kegiatan bimluh marketing online guna meningkatkan wawasan pengetahuan pengrajin dalam memasarkan produk melalui media sosial dan marketplace.
• Jadwal Siaran Langsung Liga Europa di SCTV Man United vs LASK & Sevilla vs AS Roma, Inter vs Getafe?
Sejauh ini sudah ada 5 kelompok usaha yang aktif memasarkan produknya melalui marketplace Bukalapak, yakni Kelompok usaha Desa Sungai Namang, Darussalam. Pulantani, Teluk Haur dan Kaludan Kecil.
Pemerintah pusat melalui Kementerian Koperasi dan UKM melalui programnya menargetkan 10 juta pelaku usaha kreatif go digital.
Para pengrajin purun dan ilung sangat menyambut baik kebijakan tersebut, serta berusaha mengembangkan keterampilan di bidang teknologi pemasaran online.
Hal tersebut terlihat dari besarnya antusiasme pengrajin dalam mendaftar pelatihan online yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun pihak swasta serta tersedianya pelaku usaha di Kabupaten HSU yang telah melakukan penjualan online.
(Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/foto-btalk-satu.jpg)