Berita Tanahlaut
Genjot Populasi Sapi di Tala, Inseminasi Buatan Jenis ini Mulai Diaplikasikan
Tala juga aktif menggalakkan program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri atau Sikomandan.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Meski Tanahlaut (Tala) telah menjadi lumbung utama ternak ruminansia di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), namun pemerintah daerah setempat tak lantas berpuas diri.
Upaya pengembangbiakkan terus digencarkan guna menggenjot populasi.
Saat ini setidaknya jumlah sapi di daerah agraris ini telah mencapai 80 ribu ekor lebih.
Tala juga aktif menggalakkan program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri atau Sikomandan.
Ini bagian dari upaya menggenjot populasi sapi (termasuk kerbau) lokal.
• Komentar Syahrini di Postingan Sandra Dewi Kala Bagikan Kabar Duka Disorot, Istri Reino Tulis Ini
• LOWONGAN Kerja, BRI Terima Lulusan S1 & S2, Pendaftaran Berakhir 10 September, Ini Persyaratannya
• Ulah Syahnaz Saat Bertemu Ariel NOAH, Adik Raffi Ahmad Lakukan Ini Lewat HP, Nagita Juga Syok
Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel berkerjasama dengan Pemkab Tala melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tala mulai intens melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan hewan terpadu.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Tala Suharyo menuturkan kegiatan terkini dilaksanakan dua hari lalu (Rabu) di Desa Sumbermakmur, Kecamatan Takisung.
"Melalui kegiatan itu kami berupaya mengoptimalisasi program inseminasi buatan secara massal. Ini diharapkan dapat menggenjot dan meningkatkan populasi sapi lokal," ucapnya, Jumat (7/8/2020).
Ia menuturkan pada pelayanan kesehatan hewan terpadu di Desa Sumbermakmur tersebut dilaksanakan layanan inseminasi buatan.
"IB-nya semen sexing," sebutnya.
Dikatakannya, melalui inseminasi IB para peternak sudah bisa menentukan jenis sapi yang akan dikembangkan.
Misalnya ingin indukan sapinya di-IB dengan jenis Simmental, Limousin, Peranakan Ongole atau sapi Bali.
Selain itu IB juga meningkatkan angka kelahiran secara cepat dan teratur.
Juga efisiensi biaya dan waktu karena tidak perlu memelihara sapi pejantan dan mencegah terjadinya kawin sedarah pada sapi betina.
"Seiring perkembangan biotekologi di bidang peternakan saat ini bisa dilakukan IB dengan menggunakan semen sexing," sebut Suharyo.
Semen sexing berupa semen beku yang sudah dapat diketahui jenis kelamin anak sapi yang dihasilkan jika digunakan untuk inseminasi buatan.
Jika peternak menginginkan hasil IB-nya berupa anak sapi jenis Limousin dan berkelamin jantan, maka petugas inseminator bisa memberikan semen sexing jantan jenis sapi Limousin.
(banjarmasinpost.co.id/roy)
