Berita Tabalong

Terdampak Pandemi, Penari Sanggar Suluh Banua Tabalong Sepi Tawaran Tampil

Pandemi Covid-19 ternyata juga berdampak terhadap aktivitas penari di Sanggar Suluh Banua, Tabalong. Kini, sangat jarang tawaran tampil

Penulis: Dony Usman | Editor: Hari Widodo
banjarmasinpost.co.id/dony usman
Penari dari Sanggar Suluh Banua tampil dengan mengenakan masker dan faceshield saat menyambut kapolda kalsel yang meninjau kampung tangguh banua Juli tadi 

Editor : Hari Widodo

BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG- Pandemi Covid 19 yang masih melanda hingga saat ini ternyata juga sangat berdampak terhadap aktivitas dari sanggar seni.

Tak hanya rutinitas latihan, kesempatan untuk tampil pun tak bisa dilakukan akibat tak adanya even-even yang digelar secara tatap muka.

Pimpinan Sanggar Suluh Banua, Kabupaten Tabalong, Dedy Rahnoni, Sabtu (15/8/2020), mengakui pandemi covid 19 ini sangat terasa dampaknya.

"Sangat berdampak terhadap kegiatan sanggar," katanya.

Gelar Tour, Sanggar Tari Galuh Pelaihari Tampil di Taman Budaya Kalsel

KalselPedia: Profil Sanggar Tari Permata Ije Jela Marabahan

Meski Berpuasa, Sanggar Tari Ini Tak Pernah Absen Isi Hiburan Pasar Ramadan Pelaihari

Selain rutinitas latihan yang tidak bisa dilakukan secara tatap muka, tawaran untuk tampil di acara-acara juga sangat jauh berkurang.

Soalnya di awal-awal adanya pandemi hampir tidak ada acara yang dilaksanakan, baik di instansi pemerintahan maupun masyarakat.

"Dari Maret hingga sekarang baru ada dua kali penari kami yang diminta tampil, itupun baru di akhir Juli tadi," ungkapnya.

Para penari yang diturunkan pun harus dibatasi jumlahnya, tidak bisa menggunakan penari terlalu banyak.

Termasuk durasi dalam menari juga dipersingkat dan gerakan yang diperagakan juga disederhanakan.

Selain itu penari tetap harus menerapkan protokol kesehatan, terutama menggunakan masker dan faceshield.

Berbeda dengan situasi normal sebelum adanya pandemi, sanggar mereka bisa mendapatkan tawaran tampil 3-4 kali dalam sebulan.

Mahasiswi FKIP ULM Ini Cita-citakan Membuat Sanggar Tari Di Kampung Halaman, Begini Alasanya

Sanggar Suluh Banua yang didirikan tahun 2009 ini sekarang memiliki sekitar 30 penari dan 20 pemain musik.

Selain konsen di dunia tari, sanggar ini juga memiliki personil yang bisa memainkan musik panting.

"Harapan saya pandemi ini segera berakhir, sehingga aktivitas kembali normal," katanya. (banjarmasinpost.co.id/dony usman)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved