Berita Tanahbumbu

Kisruh Lahan Wisata Pantai Rindu Alam Pagatan Berlanjut, Pintu Masuk Dipagar Warga

Kisruh sengketa lahan di wisata Pantai Rindu Alam Pagatan yang ada di Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanahbumbu masih berlanjut

Penulis: Man Hidayat | Editor: Hari Widodo
banjarmasinpost.co.id/man hidayat
Kisruh lahan di wisata Pantai Rindu Alam Pagatan yang diklaim warga. 

Editor : Hari Widodo

BANJARMASINPOST.CO.ID, BATULICIN - Kisruh lahan di wisata Pantai Rindu Alam Pagatan yang ada di Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanahbumbu, masih terus berlanjut.

Pemerintah Daerah (Dinas Pariwisata) dan masyarakat setempat masih sama-sama ngotot untuk mengakui kepemilikan lahan tersebut. Hingga saat ini, permasalahan lahan wisata masih belum ada kejelasan.

Lahan yang ada dikawasan wisata sudah beberapa bulan dipagar sehingga warga yang berwisata juga terbatas.

Hingga saat ini, pagar masih terus berdiri tegak dengan tali kawat. Itu dilakukan warga lantaran belum ada titik temu hingga saat ini. Kawasan wisata itu masih ditutup.

Warga Persoalkan Lahan Pariwisata di Pantai Rindu Alam Pagatan Tanahbumbu

Pesona Eksotik Pantai Rindu Alam Bikin Putri Pariwisata Tanahbumbu 2019 Ini Selalu Merindukannya

Dua Destinasi Wisata di Kabupaten Tanbu Sudah Buka, Pantai Rindu Alam Belum

Ada beberapa warga yang mengklaim memiliki lahan tersebut. Di antaranya H Mattajengn dan Abdul Samad bin H Muhdar.

Warga sementara mengambil alih kawasan wisata tersebut hingga ada penyelesaian lebih lanjut dari Pemerintah Daerah.

" Ada sekitar 10 hektaran lebih yang msuk lahan kami. Pemerintah daerah tak memberi kejelasan hingga saat ini," kata H Mattajeng kepada Banjarmasinpost.co.id, Kamis (27/8/2020).

Dia mengatakan, lahan yang digunakan pemerintah daerah itu adalah lahan mereka tanpa ada pemberitahuan sebelumnya telah dibangun sejumlah bangunan di antaranya tempat jajanan atau kios.

Abrasi Pantai Terus Terjadi, Wilayah Pantai Rindu Alam Terkikis

" Lahan Pemerintah itu sebenarnya sebelah barat, bukan disini (area pantai gajebo dan kiaos). Lahan pemda itu dari jembatan gantung sampai dengan menara, itu punya pemda, bukan disini area gajebo, ini sudah lepas," tambah Abdul Somad.

Mereka pun menunggu dari pihak Pemerintah Daerah yang akan turun bersama-sama melakukan pengecekan atau pengukuran di lapangan. Namun hingga kini, tak kunjung ada kabar dari Pemkab Tanbu. (banjarmasinpost.co.id/man hidayat)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved