Berita Kalteng

Polsek Pahandut Petakan Kawasan Rawan Kebakaran di Palangkaraya Kalteng

Polsek Pahandut petakan rawan kebakaran lahan yang mulai terjadi di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Penulis: Fathurahman | Editor: Eka Dinayanti
polsek pahandut
Kapolsek Pahandut Palangkaraya, saat Kompol Edia Sutaata, bersama, tim dari Laboratorium Lahan Gambut (PT LLG) dan Cimtrop Universitas Palangkaraya, saat melakukan pemetaan 

Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKARAYA - Polsek Pahandut petakan rawan kebakaran lahan yang mulai terjadi di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Lahan yang rawan terbakar masih dipantau oleh petugas kepolisian dan tim pencegahan kebakaran lahan.

Polsek Pahandut melaksanakan penelitian dan pemetaan terhadap daerah rawan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kota Palangkaraya dengan menggandeng sejumlah lembaga konsen dengan masalah kebakaran lahan di Kalimantan Tengah.

Kapolsek Pahandut Polresta Palangkaraya, Kompol Edia Sutata, menjelaskan, kegiatan tersebut melibatkan tim dari Laboratorium Lahan Gambut (PT.LLG) dan Cimtrop Universitas Palangkaraya yang melakukan pemetaan lahan gambut rawan terbakar di lahan kosong di Jalan Tjilik Riwut Km 5 tepatnya di belakang Lapangan Golf Kecamatan Jekanraya yang sempat terbakar beberapa hari sebelumnya.

VIRAL Video Bidan Masih Perawan Nekat Live Tanpa Busana, Alasannya Demi Dapat Uang Tambahan

Bagikan Foto Gading Marten Bersama Gisel dan Wijin, Ivan Gunawan Lapor ke Ayah Gempi Kena Imbas

Sosok Ini yang Berhasil Ajari Bocah Viral Alwi Bersuara Emas, Terungkap Tujuan Alwiansyah Sebenarnya

Kapolsek mengatakan, selain untuk memetakan daerah rawan karhutla, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendeteksi lokasi hotspot yang belum dipadamkan menggunakan drone yang memiliki kemampuan mendeteksi panas bahkan di lahan bekas terbakar.

Menurut Edia, masih ada kawasan di Kota Palangkaraya yang terdeteksi titik panas dan berpotensi terbakar sehingga hatus terus dipantau.

"Hasil pantauan yang dilakukan menggunakan drone, di lokasi tersebut masih terdeteksi hotspot (titik panas) dan berpotensi kembali terbakar," ujarnya.

banjarmasinpost.co.id / faturahman

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved