Urang Banjar Bawa Gelar Doktor dari Jepang, Dapat Izin Khusus Masuk Kampus Saat Pandemi Covid-19

Editor: Syaiful Akhyar

BANJARMASINPOST.CO.ID - Lega sudah Anni Nurliani (38). Dosen Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini berhasil meraih gelar doktor di Jepang. Dia telah menyelesaikan studi S3 di UGSVS, Gifu University, selama empat tahun.

Perjuangan begitu berat dilewatinya selama menyelesaikan disertasi lantaran pandemi Covid-19. Serangan virus corona membuat banyak kegiatan kampus ditiadakan.

“Perjuangannya tentu berbeda dan terasa lebih berat karena suasana Covid-19. Proses penulisan disertasi dibaluti dengan perasaan cemas dan kewaspadaan, serta protokol kesehatan yang sangat ketat, “ ucap lulusan S1 Biologi FMIPA ULM ini dalam perbicangan dengan BPost, Senin (31/8/2020).

Ketika itu kampus ditutup. Hanya sepertiga profesor yang berada di kampus. Sementara seluruh mahasiswa diminta untuk SFH (Study From Home).

“Saya mendapat izin khusus dari kampus karena saya adalah mahasiswa S3 semester akhir sehingga Alhamdulillah saya tetap bisa datang ke kampus, menyusun disertasi, konsultasi dengan supervisor, maupun melakukan eksperimen tambahan, “ tambahnya.

Perjalanannya ke Jepang berawal dari ikut seleksi Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia (BUDI) pada 2 Mei 2016. Beasiswa ini merupakan kolaborasi antara Kemenristekdikti dan Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP). Dosen yang mengikutinya harus memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN).

Setelah mengikuti seleksi nasional, Anni berhasil lolos. Dia pun bertolak ke membawa serta keluarganya. Ini karena beasiswa ini memberikan tunjangan bagi dua anggota keluarga. Mereka tinggal di sebuah apartemen di Obihiro, Pulau Hokkaido.

Ibu dua anak ini akhirnya resmi dinyatakan lulus dari Gifu University pada 28 Agustus 2020. Ia pun akan melaksanakan Graduation Ceremony pada 18 September 2020.

Istri Barkatullah Amin tersebut rencananya kembali ke Banjarbaru pada 24 September. Terlebih kedua anaknya kembali bersekolah di Banjarbaru sejak 13 Juli secara jarak jauh. Nabilah Putri Amalia duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama dan Muhammad Zaidan masih Sekolah Dasar.

“Iya pulang ke Indonesia, saya akan kembali mengabdi ke institusi yang telah menaungi saya, mengaplikasikan dan mentransfer ilmu yang telah saya peroleh kepada mahasiswa-mahasiswa saya, “ sebut wanita asal Martapura itu.

Ungkapan syukur pun terucap dari wanita kelahiran Kandangan, Hulu Sungai Selatan itu. “Alhamdulilah saya dinyatakan berhasil dan berhak meraih gelar PhD. Ada perasaan lega yang saya rasakan karena saya berhasil meraih impian saya menempuh pendidikan S3 di luar negeri bersama keluarga, “ ungkapnya senang.

Bukan sekadar lulus S3, dosen lulusan S2 Sains Veteriner FKH UGM ini juga telah berhasil membuat beberapa jurnal yang diterbitkan dalam buku dan dijual di toko-toko buku. Seperti buku yang berjudul “Jurnal PhD Mama” dengan tulisannya yang berjudul “Beasiswa BUDI membawaku ke Negeri Oshin”. Buku itu pun telah terbit bertepatan dengan Hari Kartini, 21 April 2019.

Tak hanya itu. Sebagai syarat kelulusannya ternyata Anni harus membuat artikel. Alhasil, dia pun sudah mampu memublikasikan dua artikelnya di Jurnal Internasional Q2 yang berjudul

“An Immunohistochemical Study on Testicular Steroidogenesis in the Sunda Porcupine (Hystrix javanica)” yang telah terbit dalam “The Journal of Veterinary Medical Science”, volume 81, hal. 1285-1290 pada tahun 2019.

“Morphological and Histological Studies on the Epididymis and Deferent Duct of the Sunda Porcupine (Hystrix javanica), yang telah terbit dalam “Mammal Study”, volume 45, hal. 210-211 pada 2020.

(banjarmasinpost.co.id/kristin juli saputri)